Seperti operasi lainnya, infeksi adalah risiko yang harus diperhatikan. Menjaga kebersihan luka dan rajin mencuci tangan bisa membantu mencegah infeksi.
Hematoma atau kumpulan darah di luar pembuluh darah, sering terjadi setelah operasi plastik.
Ini bisa menyebabkan pembengkakan dan memar, serta dalam beberapa kasus, membutuhkan intervensi medis untuk mengeluarkan darah yang terperangkap.
Kematian jaringan atau nekrosis merupakan risiko serius yang dapat terjadi jika suplai darah ke suatu area terputus.
Baca Juga: Ngeri, Wanita 23 Tahun Ini Kecanduan Operasi Plastik Membesarkan Buah Dada
Ini sering kali akibat kesalahan dalam prosedur atau suntikan bahan pengisi ke dalam pembuluh darah.
Pendarahan adalah komplikasi umum dalam operasi. Meskipun sebagian besar kasus dapat diatasi, pendarahan yang berlebihan atau yang berlangsung lama, bisa menjadi tanda bahwa aktivitas fisik pasca operasi terlalu berat.
Meskipun jarang, kematian adalah risiko yang ada dalam setiap jenis operasi, termasuk operasi plastik. Risiko ini bisa muncul bahkan dalam operasi yang paling sederhana sekalipun.
Seroma adalah penumpukan cairan limfatik di dekat area operasi yang bisa memerlukan tindakan medis, untuk mengeluarkan cairan tersebut. Hal ini sering terjadi pada prosedur yang lebih invasif.
Penggumpalan darah, terutama deep vein thrombosis (DVT), adalah risiko umum yang dapat berkembang setelah operasi.
Jika gumpalan ini bergerak menuju paru-paru, hal tersebut bisa menjadi keadaan darurat medis.
Beberapa pasien mungkin merasa tidak puas dengan hasil operasi, meskipun secara objektif operasi tersebut sukses.
Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan persepsi tubuh yang memerlukan konseling psikologis untuk mengatasinya.
Ada juga kasus di mana pasien merasa marah atau kecewa tanpa alasan yang jelas, baik karena hasil yang tidak sesuai harapan, masalah biaya, atau alasan lain yang sulit dijelaskan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Verywellhealth.com