INDOZONE.ID - Banyak yang mengira kalau garam laut itu lebih sehat daripada garam dapur. Padahal, keduanya memiliki nilai gizi dasar yang sama.
Perbedaan utama garam laut dan garam dapur adalah sumbernya dan metode ekstraksi serta pengolahannya.
Mengonsumsi terlalu banyak dari salah satu garam, dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Baca Juga: 8 Dampak Buruk Terlalu Sering Makan Garam pada Anak
Garam laut dibuat dengan menguapkan air laut. Garam yang tersisa dari penguapan biasanya tidak diolah, atau diolah sedikit sehingga masih mengandung mineral seperti kalsium, kalium, dan magnesium.
Bentuknya kristal lebih besar daripada garam dapur, dan menambah sedikit kerenyahan saat ditaburkan pada makanan.
Sedangkan garam dapur ditambang dari endapan garam. Lalu diproses agar lebih murni dan halus, sehingga menghilangkan mineral alami yang mungkin terkandung di dalamnya.
Kemudian, garam dapur diperkaya dengan zat aditif untuk mencegahnya menggumpal. Salah satu zat aditif yang penting dalam garam dapur adalah mineral yodium, yang membantu produksi hormon tiroid.
Garam laut dan garam dapur sama-sama mengandung sekitar 40% natrium menurut beratnya.
Natrium adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga fungsi normal otot dan saraf serta menyeimbangkan cairan tubuh. Natrium ditemukan dalam banyak makanan, termasuk garam, yang terbuat dari natrium klorida.
Bentuk kristal dari jenis garam laut biasanya lebih besar, sehingga kadar natrium dalam satu sendok garam laut lebih sedikit daripada garam dapur.
Garam laut memiliki manfaat membantu meredakan iritasi kulit dan peradangan pada penderita eksim dengan cara dicampurkan ke air hangat untuk mandi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Webmd