Ilustrasi cacar monyet atau monkey pox (mpox). (freepik.com)
INDOZONE.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mengumumkan, bahwa wabah monkeypox atau cacar monyet telah menjadi Darurat Kesehatan Global.
Ini merupakan kedua kalinya WHO memberikan peringatan tertinggi dalam dua tahun terakhir. Kasus dan tingkat kematian karena virus ini terus meningkat di berbagai negara Afrika Timur dan Tengah.
Ilustrasi gejala cacar monyet.
Fakta itu membuat banyak orang bertanya-tanya, perihal penyakit ini.
Melansir dari laman WHO, Rabu (4/9/2024), Monkeypox disebabkan oleh virus cacar monyet, yang merupakan spesies dari kelompok virus orthopoxvirus.
Baca Juga: Kelompok Paling Rentan Terkena Wabah Cacar Monyet Mpox, Anak-anak atau Lansia?
Virus ini memiliki dua jenis, yaitu klade I (dengan subclade Ia dan Ib) dan klade II (dengan subklade Iia dan IIb).
Meski namanya terdengar asing, Monkeypox sebenarnya sudah ada sejak lama. Kasus pertama ditemukan pada seorang anak laki-laki berusia sembilan bulan di Republik Demokratik Kongo pada 1970.
Gejala monkeypox biasanya dimulai dalam seminggu, tetapi dapat dimulai 1 hingga 21 hari setelah terpapar. Kurun waktu dari gejala ini juga bisa terus berlanjut lebih lama kepada seorang yang mempunyai imun tubuh lemah.
Gejala umum yang terjadi pada orang-orang terpapar virus ini, adalah seperti demam, ruam, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Bagi sebagian orang, tanda pertama kali jika terkena pox adalah ruam.
Baca Juga: Selain Ruam, Ini Gejala Lain Monkeypox Perlu Diwaspadai Usai Kasus Pertama Dikonfirmasi
Ruam yang muncul, awalnya berupa luka datar, tetapi kemudian berubah menjadi melepuh yang berisi cairan. Setelah sembuh, luka-luka ini akan mengering, membentuk keropeng, dan akhirnya rontok atau mengelupas
Monkeypox dapat menular melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, seperti kulit ke kulit. Virus ini juga dapat menular ketika bertatap muka dengan orang yang sedang terinfeksi (seperti berbicara atau bernapas berdekatan, yang dapat menghasilkan partikel pernapasan yang menular).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters, Nytimes, WHO