Ilustrasi perbedaan PCOS dan menstruasi tidak teratur
INDOZONE.ID - Menstruasi tidak teratur seringkali dianggap sebagai hal biasa, terutama pada remaja yang baru mengalami menarche.
Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menjadi tanda dari gangguan hormonal yang lebih serius, seperti Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
PCOS adalah salah satu penyebab utama masalah kesuburan pada wanita usia reproduksi. Untuk itu, penting memahami cara membedakan menstruasi tidak teratur yang biasa dengan yang disebabkan oleh PCOS.
PCOS adalah gangguan hormonal yang menyebabkan masalah pada siklus menstruasi, kadar hormon, dan metabolisme.
Wanita dengan PCOS biasanya memiliki kadar hormon androgen yang lebih tinggi dari normal, yang dapat menyebabkan berbagai gejala seperti pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme), jerawat, dan rambut rontok.
"PCOS bukan hanya masalah kesuburan, tapi juga masalah kesehatan yang lebih luas. Ketidakseimbangan hormon yang dialami pasien PCOS bisa menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk resistensi insulin dan peningkatan risiko diabetes," kata dr. Mila Maidarti, Sp. O.G, Subsp. F.E.R., Ph.D, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi di RS Pondok Indah IVF Centre.
Baca Juga: 8 Cara Mengenali Tanda Kehamilan Saat Mengalami Menstruasi Tidak Teratur
Diagnosis PCOS tidak bisa hanya berdasarkan satu gejala saja, melainkan harus memenuhi Kriteria Rotterdam, yang mencakup tiga elemen penting:
Tidak adanya ovulasi secara teratur, yang menyebabkan siklus menstruasi yang panjang atau tidak menstruasi sama sekali.
Kadar hormon androgen yang tinggi, yang bisa terlihat melalui gejala klinis seperti jerawat parah dan pertumbuhan rambut berlebih.
Ovarium yang dipenuhi banyak folikel kecil yang tidak berkembang sempurna, yang bisa dilihat melalui pemeriksaan ultrasonografi.
"Diagnosis PCOS harus dipastikan dengan dua dari tiga kriteria tersebut. Tidak bisa hanya berdasarkan menstruasi tidak teratur saja," jelas dr. Mila.
Beliau juga menambahkan bahwa sering kali pada remaja, gejala ini sulit dikenali karena menstruasi yang tidak teratur juga bisa terjadi secara alami pada awal pubertas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan