Ilustrasi wanita yang sedang koma. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Koma adalah situasi medis yang kompleks dan seringkali menimbulkan berbagai pertanyaan, termasuk apakah wanita masih mengalami menstruasi selama berada dalam keadaan koma.
Hal ini menjadi topik menarik yang menggabungkan aspek kesehatan reproduksi dengan fungsi tubuh saat seseorang tidak sadar. Berikut penjelasan dokter.
Koma adalah keadaan ketidaksadaran berkepanjangan yang sering kali disebabkan oleh cedera otak, stroke, atau kondisi medis serius lainnya.
Meskipun pasien dalam keadaan koma tidak dapat merespons lingkungan di sekitarnya, beberapa fungsi tubuh otomatis, seperti pernapasan dan pencernaan, tetap berjalan dengan dukungan medis.
Namun, fungsi otak yang lebih tinggi, termasuk respons sadar dan tindakan sukarela, terganggu.
Menurut Dr. Chetna Jain, Direktur Departemen Obstetri dan Ginekologi di Cloudnine Group of Hospitals, Gurugram, hipotalamus yang mengatur siklus menstruasi bisa terkena dampak tergantung pada tingkat cedera atau kondisi medis yang menyebabkan koma.
Hal ini dapat memengaruhi apakah seorang wanita akan tetap mengalami menstruasi atau tidak.
Baca Juga: 6 Alasan Minuman Bersoda Bisa Memperparah Kram Menstruasi, Apa Saja?
Ilustrasi siklus menstruasi. (freepik.com)
Siklus menstruasi adalah proses hormonal yang dikendalikan oleh bagian otak, yakni hipotalamus dan kelenjar pituitari.
Kedua bagian ini mengirimkan sinyal ke ovarium untuk menghasilkan hormon seperti estrogen dan progesteron, yang bertugas menyiapkan rahim untuk kehamilan.
Jika kehamilan tidak terjadi, kadar hormon ini menurun, menyebabkan dinding rahim luruh, yang kemudian keluar sebagai menstruasi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com