INDOZONE.ID - Penyakit misterius yang dikenal sebagai sindrom Havana, yang menyebabkan diplomat Amerika Serikat (AS) menderita gejala yang konsisten hingga trauma kepala.
Hal ini mungkin terkait dengan kemungkinan serangan sonik, yang dilakukan oleh intelijen Rusia.
Sindrom Havana pertama kali dilaporkan oleh pejabat kedutaan AS di ibu kota Kuba, Havana pada tahun 2016.
Gejala awal sindrom havana ini menyerang, saat mereka mulai mengalami sakit kepala hebat dan mendengar suara-suara menusuk di malam hari.
Sejak kejadian tersebut, lebih dari 1.000 kasus sindrom itu menyebar dan memengaruhi pegawai pemerintah AS di seluruh dunia.
Untuk mengenal lebih jauh apa itu sindrom Havana, mari simak penjelasan di bawah ini.
Mengutip dari health.com, Sindrom Havana adalah penyakit yang pertama kali ditemukan di Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba, pada tahun 2016.
Dari tahun 2016 hingga 2018, para diplomat dan staf AS secara mendadak mengalami gejala, seperti kehilangan pendengaran, pusing, dan masalah neurologis lainnya.
Setelah penyelidikan dimulai, pejabat AS menuduh pemerintah Kuba melakukan serangan sonik terhadap warga Amerika, dan hal itu dibantah oleh penduduk kota Kuba.
Kasus sindrom Havana lainnya terjadi di wilayah dunia seperti Kolombia, Uzbekistan, dan Tiongkong pada tahun 2016 dan 2021.
Baca Juga: Dokter Spesialis: Perbaiki Nutrisi sebelum Hamil untuk Hindari Sindrom Down pada Anak
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Time.com, Health.com, Medicienet.com