Kejutkan Dunia Medis, Dokter Tertular Kanker dari Pasiennya saat Operasi, Kok Bisa?

Ilustrasi kanker

INDOZONE.ID - Sejatinya, kanker adalah penyakit yang masuk pada deretan penyakit tidak menular. Penyakit kanker tidak dapat ditularkan lewat cairan tubuh, udara, atau air.

Namun diluar dugaan, terjadi sebuah kasus di mana seorang dokter bedah berusia 53 tahun di Jerman, tertular penyakit kanker setelah mengoperasi pasiennya.

Tentu, kasus ini sangat mengejutkan dan merupakan kasus yang sangat langka sekali dalam dunia kedokteran.

Baca Juga: 17 Penyebab Nyeri Panggul pada Wanita, Kram Menstruasi hingga Kanker

Sebelumnya, seorang pria berusia 32 tahun divonis oleh dokter menderita kanker langka di perutnya.

Lantas, pria tersebut akhirnya harus menjalani operasi untuk mengangkat tumor yang ada di perutnya, dan dokter bedah tersebut lah yang menangani operasi bedah pasien ini.

Di tengah operasi berjalan, dokter bedah tersebut tidak sengaja melukai telapak tangan kirinya. Namun, lukanya segera diobati dan diperban, sehingga hal ini pun dianggap seperti luka yang biasa saja dan tidak bahaya.

Namun, 5 bulan pasca operasi tersebut, hal mengejutkan terjadi pada dokter tersebut. Sebuah benjolan keras seperti tumor dengan ukuran 1,2 inci tumbuh di area pangkal jari tengah kiri sang dokter.

Setelah diperiksa, ternyata benar bahwa benjolan tersebut merupakan tumor ganas dan secara genetis identik dengan tumor yang ada pada mantan pasiennya.

Sehingga, tim medis yang merawatnya kemudian menyimpulkan bahwa sang dokter tertular kanker dari pasien tersebut, dan penyebabnya dikarenakan sel tumor dari sang pasien yang masuk ke dalam luka sang dokter.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Ekstrak Jamur Kancing Putih Dapat Hambat Kekebalan Kanker Prostat

Diungkapkan oleh The New England Journal of Medicine, bahwa tumor yang tumbuh pada tangan dokter tersebut, begitu juga yang ditemukan pada pasiennya, yaitu "histiositoma fibrosa ganas", jenis kanker langka yang terbentuk di jaringan lunak dan hanya terdapat 1.400 diagnosis setiap tahunnya.

Disebutkan, pada kasus ini terjadi "transplantasi yang tidak disengaja" tumor ini dari sang pasien ke sang dokter.