Pada kasus ini, reaksi peradangan hebat pun timbul di jaringan sekitar tumor, namun massa tumor meningkat, sehingga menunjukkan tidak efektifnya respon imun antitumor pada tubuh sang dokter.
Para ahli pun berspekulasi, tumor tersebut "lolos dari kerusakan imunologis melalui beberapa mekanisme", termasuk perubahan molekul dalam selnya dan kegagalan tubuh sang dokter untuk melawan dan menghancurkan sel tumor.
Hingga saat ini, 2 tahun setelah dokter tersebut mengangkat tumornya sendiri, diketahui sang dokter berada pada kondisi sehat dan tidak menunjukkan tanda adanya penyebaran kanker di tubuhnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Daily Mail