Akan tetapi, tampaknya tidak ada ketakutan yang meluas tentang wabah HMPV di negara tersebut.
Baca Juga: Langkah-langkah Mencegah Infeksi Virus HMPV
Sementara itu, laman The Nation juga mengabarkan hal yang sama. Dikatakan bahwa HMPV mirip dengan virus pernapasan syncytial (RSV), yang terutama menyerang anak-anak di bawah usia dua tahun, meski ini cenderung menginfeksi anak-anak yang lebih tua.
"Gejala-gejalanya meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan mengi. Kasus yang parah dapat mengakibatkan bronkitis atau pneumonia, terutama di kalangan bayi, orang tua, dan individu dengan gangguan kekebalan tubuh," tulis laman itu mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, dilansir pada Rabu (8/1/2025).
Pemerintah China juga menjelaskan lebih lanjut terkait kondisi penyakit asma, Paru Obstruktir Kronik (PPOK), atau emfisema, berisiko lebih tinggi terpapar penyakit HMPV.
"Virus ini menyebar terutama melalui droplet atau aerosol dari batuk atau bersin, serta kontak dekat atau paparan lingkungan yang terkontaminasi," papar CDC China.
"Masa inkubasi berkisar antara tiga hingga lima hari," tambahnya.
CDCD China diduga telah menetapkan protokol untuk pelaporan laboratorium dan verifikasi kasus. Kemudian, mereka telah mengeluarkan beberapa rekomendasi, untuk mencegahnya penyebaran HMPV dan penyakit pernapasan lainnya.
"Rekomendasi tersebut meliputi memakai masker di tempat ramai, menjaga jarak sosial, mencuci tangan sesering mungkin, dan menghindari tempat ramai sebisa mungkin," tulis laman itu.
"Departemen tersebut juga menyarankan untuk menjaga kebersihan yang baik, memastikan ventilasi yang baik di dalam ruangan, dan menerapkan gaya hidup sehat," tambahnya.
Penulis: Hilwah Nur Puspitawati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The National News, The Strait Times