INDOZONE.ID - Nyeri payudara bukanlah suatu kondisi yang mengkhawatirkan bagi para wanita yang mengalaminya, terutama sebelum atau selama siklus menstruasi.
Perubahan hormon menjadi salah satu faktor utama penyebab nyeri payudara pada perempuan, namun ada berbagai penyebab lain yang juga bisa mempengaruhinya.
Apabila nyeri terlokalisasi di payudara kiri, hal ini bisa mengindikasikan kondisi yang lebih serius.
Baca Juga: Cegah Kanker Payudara! Ini Pentingnya Pemilihan Bra dan Deteksi Dini bagi Generasi Muda
Meskipun begitu, alih-alih merasa panik, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan apakah ada masalah kesehatan yang memerlukan perhatian.
Menurut Dr. Lakhan Kashyap, Konsultan Oknologi Medis, Rumah Sakit Manipal, Baner, Pune, fluktuasi hormonal, terutama selama menstruasi, kehamilan, atau menopause, bisa menyebabkan nyeri payudara yang berulang.
Nyeri yang tidak berulang bisa disebabkan oleh masalah muskuloskeletal seperti kostokondritis, yaitu peradangan pada tulang rawan tulang rusuk.
Tak hanya itu, perubahan fibrokistik pada payudara, yang ditandai dengan koneksi payudara yang padat atau menggumpal, bisa menyebabkan ketidaknyamanan.
Kondisi ini adalah kondisi jinak yang bisa terjadi akibat penebalan jaringan payudara, kista berisi cairan, hingga rangsangan hormon selama menstruasi.
Beberapa faktor lain yang bisa memengaruhi timbulnya nyeri payudara yakni penggunaan bra yang tidak sesuai ukuran, konsumsi kafein yang berlebihan, serta pola makan yang tinggi lemak.
Baca Juga: Apa Hubungan Antara Kanker Payudara dan Menstruasi? Ini Penjelasannya
Selain itu, trauma atau ketegangan pada otot dada, terutama akibat aktivitas fisik atau olahraga, juga bisa menjadi penyebab nyeri lokal pada payudara.
Infeksi seperti mastitis juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada payudara, meskipun ini lebih sering terjadi pada wanita yang sedang menyusui, menurut Dr. Kashyap.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com