Jika nyeri payudara berlanjut atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk diagnosis yang lebih akurat.
Ilustrasi wanita memegang payudara.
Walaupun sudah banyak kasus nyeri paayudara bersifat jinak, namun beberapa indikasi peringatan membutuhkan pengujian tambahan.
Menurut Dr. Kashyap, evaluasi medis sangatlah penting untuk mengatasi nyeri yang terus-menerus, memburuk, atau terlokalisasi tanpa penyebab yang jelas.
Tanda-tanda masalah yang menjadi gejala yang mendasarinya termasuk benjolan, perubahan kulit seperti lesung pipit, kemerahan, atau penebalan, hingga rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan.
Nyeri payudara non-siklis yang tak kunjung mereda, seiring berjalannya waktu atau disertai dengan rasa hangat atau bengkak bisa mengindikasikan adanya infeksi atau penyakit radang payudara.
Penting bagi para wanita untuk waspada terhadap kanker payudara inflamasi, yang bisa menyebabkan nyeri kronis, kulit kemerahan, dan pembengkakan, walaupun kanker payudara bukanlah penyebab nyeri yang umum.
Selain itu, nyeri dada menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung, hal ini harus segera diperiksa karena bisa saja merupakan tanda kondisi jantung, bukan kondisi yang berhubungan dengan payudara, terutama kalau disertai pusing atau sesak napas.
Nyeri payudara sering kali bisa diatasi dengan kombinasi penyesuaian pada gaya hidup, pengobatan rumahan, serta perawatan medis. Berikut ini adalah beberapa strategi utama untuk mengatasi nyeri payudara:
Baca Juga: Benarkah Pewarna dan Catokan Rambut Menyebabkan Kanker Payudara? Ini Penjelasannya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com