Ilustrasi stroke (freepik.com)
INDOZONE.ID - Stroke merupakan salah satu kondisi medis yang berbahaya dan membutuhkan penanganan segera. Saat serangan stroke terjadi, aliran darah ke otak terganggu, menyebabkan sel-sel otak mati dalam hitungan menit.
Serangan stroke sering muncul secara mendadak, tetapi sebenarnya tubuh sering memberikan tanda peringatan sebelum stroke terjadi. Sayangnya, tanda-tanda ini kerap diabaikan.
Dalam dunia medis, tanda-tanda awal ini dikenal sebagai transient ischaemic attack (TIA), yang merupakan sinyal bahwa seseorang berisiko mengalami stroke dalam waktu dekat, bahkan dalam hitungan jam atau hari.
Agar lebih waspada, berikut adalah lima tanda peringatan yang bisa muncul sebelum serangan stroke terjadi.
Baca Juga: 5 Faktor yang Membuat Stroke Semakin Berbahaya, Apa Saja?
Ilustrasi orang stroke. (freepik.com)
Salah satu tanda awal yang sering diabaikan adalah masalah keseimbangan. Orang yang berisiko terkena stroke, bisa mengalami gangguan koordinasi dan keseimbangan tubuh.
Mereka mungkin merasa pusing, sulit berdiri dengan stabil, atau sering kehilangan keseimbangan tanpa alasan yang jelas. Jika gejala ini muncul secara tiba-tiba, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
Gangguan keseimbangan ini juga bisa menjadi indikasi dari jenis stroke yang berbeda, seperti stroke iskemik atau stroke hemoragik. Oleh karena itu, memahami penyebab stroke sangat penting agar bisa melakukan pencegahan sejak dini.
Baca Juga: Studi Terbaru: Tak Hanya Soda, Jus Buah Juga Bisa Tingkatkan Risiko Stroke
Stroke juga bisa mempengaruhi indera penglihatan. Seseorang mungkin mengalami pandangan kabur, penglihatan ganda, atau bahkan kehilangan penglihatan secara mendadak pada salah satu atau kedua mata.
Jika mengalami perubahan penglihatan yang tidak biasa, jangan abaikan, karena bisa menjadi tanda peringatan stroke yang harus segera ditindaklanjuti.
Perubahan penglihatan ini sering kali termasuk dalam tanda-tanda stroke mendadak yang jika tidak ditangani segera dapat memperburuk kondisi penderita.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health.harvard.edu