Enggak Nyangka! Vaksin Herpes Zoster Diklaim Bisa Turunkan Risiko Demensia, Ini Kata Ahli

Ilustrasi lansia yang mengidap demensia disuntik vaksin herpes zoster.

INDOZONE.ID – Jumlah kasus demensia dan Alzheimer di dunia kabarnya terus mengalami peningkatan. Para peneliti pun terus mencari cara baru untuk mengurangi dampak kedua penyakit neurodegeneratif tersebut. 

Dikutip dari situs Medical Daily, sebuah temuan mengungkap, perlindungan terhadap demensia mungkin sudah ada mulai diketahui dan ditemukan beberapa ahli. 

Bahkan, sebuah studi terbaru menunjukkan, vaksin herpes zoster, yang selama ini digunakan untuk mencegah ruam virus yang menyakitkan, juga berpotensi menurunkan risiko demensia pada lansia.

Sebelumnya, beberapa studi telah memperlihatkan adanya penurunan risiko demensia pada individu yang menerima vaksin herpes zoster. Namun, banyak dari penelitian tersebut memiliki potensi bias.

Terlebih, kelompok yang divaksinasi tersebut merupakan orang-orang yang sudah lebih sadar akan pentingnya gaya hidup sehat. Termasuk pola makan yang baik dan olahraga teratur. 

Hal ini menyulitkan peneliti untuk memastikan apakah vaksin itu sendiri yang memberikan perlindungan, atau justru gaya hidup sehat yang menjadi faktor utama.

Baca Juga: Benarkah Makan Daging Merah Sebabkan Demensia? Ini Penjelasannya

Studi Unik di Wales

Ilustrasi penderita demensia.

Untuk menjawab keraguan ini, tim peneliti dari Stanford Medicine memanfaatkan kebijakan kesehatan masyarakat yang tidak biasa di Wales. Pada tahun 2013, program vaksin herpes zoster di wilayah tersebut, menetapkan aturan kelayakan yang sangat ketat berdasarkan usia.

Hanya warga yang berusia tepat 79 tahun pada 1  September yang boleh menerima vaksin di tahun itu. Sementara mereka yang sudah berusia 80 tahun sebelum tanggal tersebut, tidak memenuhi syarat sama sekali.

Kedua kelompok ini—yang hanya berbeda dalam akses terhadap vaksin—memiliki latar belakang pendidikan, kebiasaan vaksinasi, serta prevalensi penyakit seperti diabetes dan jantung yang hampir identik. 

Perbedaan tunggal ini menciptakan kesempatan unik, untuk membandingkan dampak vaksinasi secara lebih objektif, tanpa dipengaruhi oleh faktor gaya hidup.

“Yang membuat studi ini sangat kuat adalah, karena pada dasarnya ini seperti uji coba acak, dengan kelompok kontrol—mereka yang sedikit terlalu tua untuk divaksin—dan kelompok intervensi—mereka yang masih cukup muda untuk memenuhi syarat vaksinasi,” ujar penulis utama studi tersebut, Dr. Pascal Geldsetzer, dalam keterangan tertulisnya.

Risiko Demensia Turun 20 Persen

Ilustrasi peneliti tengah melakukan riset vaksin herpes zoster untuk tangani demensia.

Hasil penelitian menunjukkan, lansia yang menerima vaksin herpes zoster, memiliki risiko 20 persen lebih rendah untuk mengembangkan demensia dalam tujuh tahun ke depan, dibandingkan mereka yang tidak menerima vaksin.

Menariknya, perlindungan terhadap demensia ditemukan lebih kuat pada perempuan dibandingkan laki-laki. Peneliti menduga, hal ini mungkin terkait dengan perbedaan respons imun antara jenis kelamin atau cara demensia berkembang di tubuh yang berbeda-beda.

“Untuk pertama kalinya, kami dapat menyatakan dengan keyakinan lebih besar bahwa, vaksin herpes zoster secara kausal menurunkan risiko demensia. Jika ini benar-benar efek sebab-akibat, maka temuan ini memiliki makna yang sangat besar,” kata Dr. Geldsetzer.

Baca Juga: Kefir Probiotik: Harapan Baru dalam Melawan Penyakit Alzheimer?

Implikasi Kesehatan yang Luas

Temuan tersebut berpotensi mengubah cara pandang dunia medis, terhadap vaksinasi dan pencegahan penyakit otak pada usia lanjut alias demensia. 

Jika manfaat perlindungan ini dapat dikonfirmasi lewat studi lanjutan, maka vaksin herpes zoster enggak hanya menjadi tameng terhadap ruam virus, tetapi juga alat preventif penting dalam melawan demensia.

Dengan populasi dunia yang terus menua, upaya pencegahan semacam ini bisa menjadi langkah strategis untuk menjaga kualitas hidup lansia di masa depan. Bagaimana menurut kamu?