8 Mei Jadi Hari Kanker Ovarium Sedunia.
INDOZONE.ID - Setiap tanggal 8 Mei diperingati sebagai Hari Kanker Ovarium Sedunia. Momen ini jadi pengingat penting buat semua perempuan agar lebih aware sama penyakit yang sering disebut silent killer alias pembunuh diam-diam ini.
Kenapa disebut gitu? Soalnya gejalanya sering samar-samar dan baru ketahuan pas udah parah.
Yuk, kenali gejala, faktor risiko, dan cara jaga gaya hidup biar tetap sehat dan waspada!
Baca Juga: 5 Cara Mudah dan Ampuh Untuk Melindungi Anak-Anak dari Malaria
Kanker ovarium biasanya menyerang perempuan usia 50 tahun ke atas. Tapi bukan berarti yang masih muda bisa santai, apalagi kalau punya riwayat keluarga yang pernah kena kanker ovarium, payudara, atau usus besar.
Selain itu, perempuan yang belum pernah hamil, punya mutasi genetik seperti BRCA1 atau BRCA2, atau yang pakai terapi hormon dalam jangka panjang juga punya risiko lebih tinggi.
Faktor lainnya termasuk usia yang makin bertambah, gangguan kesuburan, merokok, atau punya sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Tapi kabar baiknya, ada juga faktor pelindung kayak konsumsi pil KB, menyusui, dan tindakan medis seperti histerektomi atau ligasi tuba.
Pengobatan yang tersedia untuk kanker ovarium.
Menurut para dokter, pengobatan kanker ovarium itu nggak bisa asal. Harus pakai pendekatan dari banyak sisi. Beberapa langkah medis yang umum dilakukan antara lain:
Nggak semua kanker ovarium itu ganas, lho. Ada juga yang jinak atau bisa disembuhkan kalau ketahuan dari awal. Tapi tetap, deteksi dini dan penanganan yang tepat itu kuncinya.
Gaya Hidup Sehat Bisa Jadi Tameng
Jaga gaya hidup itu bukan cuma biar kurus atau fit, tapi juga penting buat cegah penyakit serius kayak kanker ovarium.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Hindustantimes.com