Kategori Berita
Media Network
Minggu, 25 MEI 2025 • 15:42 WIB

Makanan Ultra-Olahan, Enak Tapi Berbahaya: Fakta yang Perlu Kamu Tahu!

INDOZONE.ID - Siapa sih yang nggak suka makanan praktis seperti sosis, nugget, mie instan, atau camilan kemasan? Tapi tahu nggak, makanan-makanan ini masuk dalam kategori makanan ultra-olahan (ultra-processed food/UPF), dan belakangan ini para ahli gizi dan ilmuwan mulai waspada banget sama efeknya.

Ilustrasi makanan cepat saji sebagai salah satu makanan penyebab obesitas pada anak. (freepik.com)

Meski praktis dan menggugah selera, konsumsi berlebihan UPF ternyata membawa dampak negatif yang besar bagi kesehatan, mulai dari penyakit kronis hingga risiko kematian dini lho.

Risiko Kesehatan Serius dari Konsumsi UPF

Berbagai studi terkini mengungkap bahwa makanan ultra-olahan berperan dalam meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit kardiovaskular, obesitas, diabetes tipe 2, beberapa jenis kanker, bahkan gangguan mental seperti depresi.

Baca Juga: Bahaya Konsumsi Garam Berlebihan, Bisa Tingkatkan Risiko Depresi dan Gangguan Kesehatan Lain

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine mencatat bahwa antara 4% hingga 14% kematian pada orang dewasa usia 30 - 69 tahun di sejumlah negara (termasuk Brasil, Meksiko, Kolombia, Cile, Australia, dan Kanada) berkaitan langsung dengan konsumsi berlebihan UPF. Sementara itu, studi lain dalam PLOS Medicine menyebutkan bahwa konsumsi tinggi UPF meningkatkan risiko kematian akibat semua penyebab hingga 15%.

Dr. Jane Muncke, Direktur Ilmiah Forum Pengemasan Makanan di Swiss, menegaskan bahwa makanan ultra-olahan bukan hanya mempercepat kematian, tapi juga memperburuk kondisi kesehatan mental seseorang.

Bahaya Tersembunyi: Kandungan Kimia Sintetis dan Mikroplastik

Lebih dari sekadar kandungan kalori kosong, makanan ultra-olahan sering kali menyimpan zat berbahaya seperti pestisida, mikroplastik, dan bahan kimia sintetis lain yang berasal dari kemasan maupun proses produksi.

Mikroplastik. (Pexels)

Penelitian dalam Nature Medicine menemukan bahwa UPF menjadi jalur utama masuknya bahan kimia sintetis ke dalam tubuh manusia. Mikroplastik dan nanoplastik dalam makanan ini bisa berasal dari kemasan plastik, peralatan makan, atau proses pengolahan yang melibatkan plastik.

Yang lebih mengkhawatirkan, studi terbaru menunjukkan bahwa partikel mikroplastik dapat menembus penghalang darah-otak dan terakumulasi di otak manusia, yang berpotensi memicu peradangan, stres oksidatif, hingga gangguan fungsi otak dan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Dr. Muncke juga menyoroti minimnya perhatian terhadap kontaminasi kimia sintetis dalam makanan sehari-hari, meski dampaknya terhadap kesehatan manusia sangat serius.

Baca Juga: Mengapa Makanan Cepat Saji Berbahaya? Lemak Jahat, Kolesterol, dan Zat Aditif yang Mengancam Kesehatan

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Untuk melindungi diri dan keluarga dari bahaya makanan ultra-olahan, para ahli menyarankan beberapa langkah sederhana namun penting:

  • Pilih makanan segar dan minim proses.
  • Hindari produk dengan daftar bahan yang panjang dan sulit dikenali.
  • Kurangi konsumsi makanan dalam kemasan plastik.
  • Baca label nutrisi dan bahan dengan lebih cermat.
  • Utamakan bahan makanan lokal, musiman, dan organik jika memungkinkan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Infobae.com

BERITA TERBARU

Makanan Ultra-Olahan, Enak Tapi Berbahaya: Fakta yang Perlu Kamu Tahu!

Link berhasil disalin!