Ilustrasi kopi hitam. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Kopi menjadi salah satu minuman berkafein favorit masyarakat Indonesia. Baik anak muda atau orang tua menjadikan kopi sebagai minuman mereka setiap hari.
Tingginya minat kopi memunculkan beragam produk olahan kopi seperti kopi botolan, kopi instan, ataupun kopi barista. Tidak hanya masyarakat Indonesia, minuman kopi juga digemari di luar negeri.
Dalam sebuah survei, didapati fakta bahwa hampir 70% orang dewasa Amerika Serikat meminum kopi dalam sehari. Lantas dengan tingginya peminat kopi bagaimana pengaruh kandungan kafein terhadap tubuh. Berikut adalah penjelasannya.
Salah satu peneliti, Rob M. van Dam, mengatakan bahwa kafein mengurangi efek adenosin pada tubuh. Efek ini adalah sinyal yang mengakibatkan tubuh merasa mengantuk sehingga dengan adanya kafein menyebabkan reseptor adenosin terhalangi.
Alhasil, orang yang meminum kopi akan kehilangan rasa kantuk. Disisi lain, terdapat juga efek kafein lain.
Salah satu penelitian mengungkapkan bahwa kafein bersifat diuretik yang mengakibatkan sering buang air kecil, meningkatkan kadar asam di lambung, meningkatkan tekanan darah, dan menghabat penyerapan kalsium. Bagi pendeiri ADHD, bisa jadi kafein tidak menunda mengantuk, tetapi sebaliknya bisa menyebabkan mengantuk pada penderita.
Efek kafein ini setidaknya akan dirasakan pada kadar puncaknya sekitar satu jam setelah dikonsumsi. Namun, efek tersebut akan tetap dapat bertahan dirasakan setidaknya selama enam jam selanjutnya.
Baca Juga: Inovatif, IJN Jadi yang Pertama di Asia Tenggara Gunakan Pacu Jantung Tanpa Kabel
Menurut Food and Drug Administration (FDA), Orang dewasa pada umumnya dapat minum kafein dengan aman sebanyak 400 miligram per hari. Takaran tersebut setara setidaknya sekitar empat sampai lima gelas kopi berukuran 8 ons.
Namun, bagi ibu hamil serta penderita penyakit jantung dan kardiovaskular dapat meminum kofi dengan ambang batas maksimal 200 miligram atau lebih rendahnya.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), terdapat beberapa gejala yang dialami tubuh ketika terdapat kafein yang terlalu banyak. Berikut adalah gejalanya:
Baca Juga: Kemenkes Terbitkan SE Waspada COVID-19 Varian Baru, Pengelola Wisata Sleman Diminta Hal Ini
Apabila mengalami tahap yang sudah ekstrem seperti menyebabkan kejang, halusinasi, dan agitasi, maka sebaiknya segera mencari pertolongan medis dan mengurangi jumlah konsumsi kafein.
Anda dapat mencoba beberapa cara untuk menguurangi efek kafein seperti berolahraga raga ringan, dan memakan makanan hambar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Foodandwine.com