Saat mencapai puncak kematangan, paprika berubah warna menjadi merah. Ini menandai saat di mana paprika berada di puncak kandungan nutrisinya.
Paprika merah mengandung beta-karoten dalam jumlah tinggi, yang diubah tubuh menjadi vitamin A, menyediakan sekitar 63% kebutuhan harian, menurut USDA.
Paprika merah juga memiliki likopen, antioksidan dengan efek antiinflamasi dan perlindungan jantung. Studi dari The American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa likopen berkaitan erat dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
Selain itu, paprika merah mengandung sekitar 213 mg vitamin C per 100 gram, juga dilengkapi asam folat dan kalium, menjadikannya paprika yang paling unggul dalam hal kandungan gizi secara menyeluruh.
Baca Juga: 9 Cara Ampuh Cegah Masuk Angin, Flu, Bronkitis dan Pneumonia Saat Cuaca Dingin
Jawabannya tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda. Jika mencari pilihan ekonomis dan rendah kalori, paprika hijau bisa jadi pilihan tepat, meski lebih rendah dalam vitamin.
Untuk asupan vitamin C yang sangat tinggi, paprika kuning adalah pilihan cerdas. Sedangkan paprika merah menawarkan keseimbangan vitamin, antioksidan, dan rasa manis yang kuat.
Untuk diet seimbang, sangat ideal untuk memvariasikan ketiganya. Selain menyediakan nutrisi yang berbeda, menambahkan berbagai warna pada hidangan Anda akan meningkatkan pengalaman visual, rasa, dan manfaat kesehatan secara keseluruhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Infobae.com