Kisah Haru Charlene Gak Malu Terlahir Down Syndrome, Pesan Buat Orangtua Punya ABK Bikin Nyesek
INDOZONE.ID - Nama Charlene Moeljono, sempat jadi perbincangan warganet karena sosoknya yang menginspirasi banyak orang. Charlene adalah seorang pengidap down syndrome.
Meski mengidap down syndrome, namun Charlene tidak pernah malu dan menyalahkan Tuhan terlahir dalam kondisi tersebut.
Dalam kanal YouTube dr. Richard Lee, Charlene berhasil membuat warganet terharu dengan cerita hidupnya. Pernyataannya bahkan sampai membuat dr Richard bergetar saking terharunya.
Tidak Malu Terlahir Down Syndrome
Saat ditanya oleh dr Richard, Charlene secara tegas dan jelas mengatakan tidak pernah malu dilahirkan dalam kondisi down syndrome.
Dia menyadari bahwa Tuhan adil, dengan menciptakan manusia normal dan spesial seperti yang dialaminya.
"Charlene malu enggak keadaan seperti ini (down syndrome)," tanya dr Richard, seperti dilihat Indozone, Jumat (20/10/2023).
"Enggak. Aku berterima kasih sama Tuhan sudah dilahirkan seperti ini. Beneran, sumpah. Karena Tuhan itu adil. Ada normal, ada spesial," jawab Charlene.
Bahkan saat diminta apa yang ingin diucapkan pada Tuhan tentang kondisinya, Charlene justru berterima kasih dan berharap banyak yang bangga dengannya.
"Thank you udah ciptain aku saat ini. Semoga Tuhan tau, sama almarhum kakung, semoga kalian bangga sama aku," ucap Charlene.
Baca Juga: Kisah Jad Issa, Pria Down Syndrome asal Suriah yang Besarkan Putranya hingga Jadi Dokter
Tumbuh Kembang Alami Banyak Kendala
Dalam kesempatan yang sama, ibunda Charlene membeberkan perjuangannya yang tak mudah dalam membesarkan Charlene.
Karena kondisinya, Charlene tidak bisa mengonsumsi makanan padat saat usianya empat tahun. Dalam sehari, Charlene bisa menghabiskan satu kaleng susu.
Sang ibunda merasa kondisi Charlene yang bisa menghabiskan satu kaleng susu cukup memberatkannya. Sampai akhirnya, Charlene sempat diberi air tajin.
"Saya membesarkan dia itu banyak kendala. Jadi contohnya dia enggak bisa makan makanan padat. Jadi sampai umur empat tahun masih minum susu, susu 1 kaleng untuk 1 hari. Kan berat di ongkos," ujar ibu Charlene kepada dr Richard.
"Terus saya mikir gimana ini caranya dia bisa makan, karena kalau enggak makan, rahangnya enggak bisa ngomong. Akhirnya saya kasih tajin. Tapi tetap enggak bisa ngomong, enggak jelas," lanjutnya.
Ibu Charlene ingin anaknya bisa berbicara dengan jelas, dan ucapannya dimengerti oleh orang banyak bukan hanya keluarga saja.
Itu sebabnya, ibu Charlene berusaha semaksimal mungkin untuk membuat rahang Charlene bergerak dengan melatih makan makanan padat.
"Saya maunya enggak cuman kita doang yang tau, orang luar juga ajak dia ngomong ngerti. Lama-lama saya telateni makan makanan padat, sekali dia muntah karena enggak biasa," sambungnya.
Beruntung usaha tersebut membuahkan hasil yang baik. Di usia empat hingga lima tahun, Charlene mulai lancar berbicara. Orang-orang di sekitar pun paham dengan apa yang diucapkan Charlene.
"Umur empat tahun sebenarnya bisa ngomong, cuman enggak jelas. Kira-kira lima tahunan orang udah ngerti dia ngomong," terangnya.
Ibunda Charlene tak putus asa dengan kondisi anaknya. Seiring dengan bertambahnya usia, sang ibunda terus membuat Charlene menjadi anak yang lebih aktif lagi.
Mulai dari rutin terapi bicara dan motorik, hingga mendaftarkan Charlene les piano hingga balet. Perkembangan Charlene benar-benar diperhatikan oleh orangtuanya.
"Saya rutin terapi dia, terapi bicara, motorik karena dia megang pensil tangannya lemah, jadi dilatih tangannya bisa genggam. Saya latih piano, terus saya leskan balet karena dulu dia enggak bisa lari, jadi kalau disuruh lari bisanya jalan cepat," ujar ibunda Charlene.
"Jadi kalau dia kurang apa, saya perhatikan anak ini kurang apa, saya carikan solusinya," tambahnya.
Baca Juga: Kisah Perempuan Penyandang Down Syndrom yang Sukses Jadi Model
Pesan untuk Orangtua
Meski mengidap down syndrome, namun Charlene menjalani aktivitas seperti orang pada umumnya. Termasuk sekolah dan kegiatan lainnya.
Charlene bahkan sempat viral saat dia magang menjadi waitress di sebuah kafe. Banyak yang terkesima dengan sosok Charlene.
Tidak hanya berbagi cerita dan inspirasi, Charlene juga dalam podcast sukses membuat dr Richard terharu dengan pesannya untuk para orangtua yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Gadis berusia 19 tahun mengingatkan para orangtua untuk serius menjaga dan merawat anak ABK. Dia mengimbau para orangtua untuk tidak menyerah dan takut jika memiliki ABK.
"Semangat belajar dan serius untuk merawat dan menjaga anak-anak ABK, jangan menyerah sama anak-anak berkebutuhan khusus. Jangan khawatir, jangan takut," kata Charlene.
Charlene turut menyesalkan jika ada orangtua yang menelantarkan ABK karena mengidap down syndrome. Menurutnya, orangtua yang memiliki ABK juga tidak boleh membiarkan anaknya di rumah terus.
"Kan ada ya orang punya anak ABK tapi kok gini ya. Kan ada ya udah dilahirkan anak ABK, tidak berterima kasih, malah ditelantarin, disuruh di rumah terus, itu enggak boleh," papar Charlene.
Pesan yang disampaikan Charlene sukses membuat dr Richard terdiam, karena penuh dengan inspirasi.
"Thank you Charlene, aku baru kali ngerasa terima kasih banget dengan kamu. Aku yang ngomong, aku yang bergetar jadinya (tersentuh)," ujar dr Richard.
"Selama ini menurut aku, aku bisa ngasih edukasi ke orang lain, tapi hari ini aku jadi host, aku kayak enggak ada guna hari ini. Dia sendiri yang ngomong udah kasih inspirasi luar biasa. Aku cukup nanyain dia aja, kalian pasti nemukan inspirasi dari mereka berdua," sambungnya.
"Baik itu Cherlene atau mamanya, mamanya yang luar biasa sekali. Aku angkat topi dan respect sekali," tutup dr Richard.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube/dr. Richard Lee, MARS