INDOZONE.ID - Saat melihat bulan, ada kalanya kita takjub dengan keindahannya dan ingin menciptakan puisi.
Puisi tentang indahnya bulan dapat menjadi ungkapan syukur atas karunia Allah SWT.
Selain itu, puisi mengenai bulan bisa membuat kita meresapi renungan di malam hari.
Indozone sudah merangkum kumpulan puisi 2 dan 4 bait tentang bulan, pendek dan singkat, cocok untuk anak SD!
Puisi Pendek tentang Bulan
Untuk tugas sekolah, puisi tentang bulan pendek bisa jadi pilihan yang tepat untuk kamu anak SD.
1. Menatap Bulan
Malam yang tenang dipeluk oleh bulan yang temaram
Memberikan rasa damai
Bak air beriak tapi tak berombak
Menatap bulan
Kutumpahkan tangisku
Kutuangkan kegundahanku
Kusampaikan kegelisahanku
Bulan menyambutnya dan memberikan kenyamanan
Hingga terlelap nyenyak
Melupakan hari yang penuh tantangan
2. Satelit Bumi
Di langit
Tampak sang satelit Bumi bersinar begitu indah
Menyinari hati yang sedang gundah
Sinarnya terpancar begitu indah
Menuntut langkah yang tak tentu arah
Tadinya bimbang kini mendapat tujuan
Satelit Bumi itu
Bulan namanya
Bersama ribuan bintang
Menerangi malamku yang tak tentu arah
3. Sepotong Bulan
Oleh: Shabrina WS
Dalam mimpi semalam
Kucati sepotong bulan tua
Apa kau mendengar suaranya?
Aku menitipkan satu rahasia kepadanya
Apa ia mengatakan kepadamu?
Semoga tidak
Baca Juga: 12 Puisi tentang Malam yang Hening dan Sunyi, Indah Romantis!
Puisi Bulan Menyentuh Hati
Memandang bulan terkadang membuat kita ingin merenung menikmati malam sambil menciptakan puisi bulan.
4. Bulan
Oleh: Elisabeth Grace Damanik
Terima kasih Sang Pencipta
Menjadikan kegelapan sukacita
Mengisi langit jadi berwarna
Bulan bercahaya
Kulihat kau penuh
Seketika hatiku penuh
Kepingan dalam dada
Seakan lengket tanpa aba-aba
Senja mulai kau sinari
Hingga Subuh menghampiri
Tak bosan kupandangi
Seakan kau esok tak kembali
Keindahanmu nyata
Purnamamu terjebak di memori
Sinarmu masuk sukma
Hati kosong ini kembali terisi
5. Penerang Jiwa
Bulan
Kau hadir di kala hati tak lagi damai
Kau hadir dengan sejuta kelembutan
Pancaran cahayamu mampu memberikan kedamaian
Namun keindahanmu telah redup
Sinarmu tak lagi terpancar dengan indah
Rembulanku tak lagi baik-baik saja
Bangkitlah rembulanku
Bukankah tugasmu sangat mulia
Lantas apa yang membuatmu redup kala itu
Secercah cahayamu
Berarti bagi kehidupan
Tatkala dirimu tiada
Redup sudah kedamaian ini
6. Bulan Bersama Kesunyian
Malam ini
Bulan bersinar sangat terang
Sunyi dalam hampar keheningan
Diiringi kehampaan yang tak berujung
Ingin rasanya aku menghilang
Lenyap tanpa adanya jejak
Namun keteguhan hati selalu membayangi
Menyadarkan logika dalam sanubari
Hanya ada kesunyian dan kegelapan malam
yang mampu menenangkan pikiran
Ini adalah yang terakhir
Esok akan kumulai dengan kedamaian dan juga keikhlasan
Baca Juga: 10 Puisi tentang Bulan Ramadhan yang Sedih dan Menyentuh Hati
Puisi Malam tentang Bulan
Puisi tentang bulan yang menerangi malam, mampu menggambarkan perasaan dan isi hati yang sedang kita alami.
7. Sosok Ksatria Malam
Bulan
Si cahaya cantik malam
Sosoknya tiada tanding
Lebih terang melebihi temaram lampu rumah
Bersinar seperti satu-satunya pemilik malam
Laksana ksatria penerang malam
Sinarnya menembus dinding hutan tergelap
Kekasih malam setelah Bagaskara tertidur
Menyapu seluruh keresahan hati
Jejak cahayamu melekat di atas kertas
Seperti tak ingin pergi
Kau berusaha menetap
Namun bayangmu sampai di ubun-ubun
8. Langit Malam
Oleh: Nita Kurniati
Saat kumenatap langit
Seketika bibir tersenyum
Pupil mataku membesar
Dan hatiku gemuruh bergetar
Kuhelakan napas
Betapa indahnya ciptaan Tuhan
Kulihat bintang berlinang
Hiasi malam temani rembulan
Dengan sinar indahnya yang kerlap-kerlip
Membuat mata ini tak ingin berkedip
Aku suka melihat langit
Alam membentangnya mengingatkanku Dunia ini tak sempit
Namun singkat dan tak tahu kapan berakhirnya menikmati detik
Hidup itu mudah jika tak kita persulit
Takwa, syukuri nikmat-Nya, dan terus bangkit
Aku suka melihat bintang
Berikanku energi sang pemenang
Berikanku keyakinan menuju terang
Bukan hanya angan abstrak penuh bayang
Menatap masa depan yang gemilang
Aku suka melihat langit
Ketenangannya berbisik 'tenanglah dan semua akan baik-baik saja'
Kerlap-kerlip bintang yang penuh keindahan, berbisik keyakinan menguatkan harapan
Luasnya yang membentang, menyuruh kakiku melangkah jelajahi alam, arungi ilmu menebar amal
Semilir dinginnya malam, merasuk dan mengingatkanku tuk terus bersyukur pada-Nya
Kesunyiannya yang menyelimuti, menembus gemuruhkan kalbu
Terngiang 'hidup hanya sekali, hidup hanya sementara, berilah makna'
Lihat Langit, kerlip bintang, sinar indahnya rembulan dan sekelilingnya
Membiarkan hati dan pikiran terbang menemui harapan dan keyakinan bahwa hiduplah dengan hati yang gembira
Kepalkan tangan, katakan bisa
9. Elegi Malam
Oleh: Satria Panji Elfalah
Tembakau dan kopi
Seolah menjelma menjadi kekasihku malam ini
Sambil menikmati guguran gemintang di cakrawala sana
Sambil mencumbu rinai cahaya rembulan di syahdunya malam ini
Sediakah guguran gemintang menjamuku malam ini?
Di antara lentera redup penghujung malam
Temani sejenak lara ini
Sambil menanti embun segar di pundak imajiku
Sediakah rinai cahaya rembulan bertandang?
Di antara rintihan jangkrik yang menggoda
Temani sejenak air mata ini
Sambil menanti mentari di pundak bukit sana
Adakah kelak lara ini menjadi tinta emas?
Adakah kelak air mata ini menjadi kanvas hitam?
Sejenak terdiam, sejenak tergelak
Hujan menyisir di pesisir tanpa sudi menyentuhku
Lelah berlari dalam sepi ini
Berpuisi ria untuk bayang-bayang
Bermanja-manja dalam kelabu
Menambang air mata sendiri
Gemintang, setialah menemaniku
Rembulan, janganlah kau jemu mencuri waktuku
Tembakau, manjakanlah aku dalam asapmu
Kopi, ledakkanlah otakku
10. Bulan
Bulan
Setelah matahari tersingkir
Bulan dan bintang pun hadir
Menerangi langit secara bergilir
Lebih terang dibanding lampu senter
Gelapnya malam menjadikan bulan dan bintang pahlawan di malam yang kelam
Meriahkan langit dengan kelap-kelipnya sinar bulan dan bintang-bintang
Bulan
Bulat dan kadang sabit bentukmu
Diselimuti kilauan emas yang membisu
Dirimu tetap indah meskipun nampak jauh aku harus melihatmu
Bulan
Memandangmu membuatku mengerti
Bahwa keindahan tak harus selalu didekati
Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki
Namun hanya untuk sekadar dipandang dan dikagumi
Itulah kumpulan puisi tentang keindahan bulan yang penuh makna dan menyentuh hati. Semoga bermanfaat!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: