Selasa, 14 NOVEMBER 2023 • 13:29 WIB

10 Puisi Pendek tentang Keindahan Bulan dalam 2 dan 4 Bait

Author

Puisi tentang bulan

INDOZONE.ID - Saat melihat bulan, ada kalanya kita takjub dengan keindahannya dan ingin menciptakan puisi.

Puisi tentang indahnya bulan dapat menjadi ungkapan syukur atas karunia Allah SWT.

Selain itu, puisi mengenai bulan bisa membuat kita meresapi renungan di malam hari.

Indozone sudah merangkum kumpulan puisi 2 dan 4 bait tentang bulan, pendek dan singkat, cocok untuk anak SD!

Puisi Pendek tentang Bulan

Puisi tentang bulan pendek

Untuk tugas sekolah, puisi tentang bulan pendek bisa jadi pilihan yang tepat untuk kamu anak SD.

1. Menatap Bulan

Malam yang tenang dipeluk oleh bulan yang temaram
Memberikan rasa damai
Bak air beriak tapi tak berombak

Menatap bulan
Kutumpahkan tangisku
Kutuangkan kegundahanku
Kusampaikan kegelisahanku

Bulan menyambutnya dan memberikan kenyamanan
Hingga terlelap nyenyak
Melupakan hari yang penuh tantangan

2. Satelit Bumi

Di langit
Tampak sang satelit Bumi bersinar begitu indah
Menyinari hati yang sedang gundah

Sinarnya terpancar begitu indah
Menuntut langkah yang tak tentu arah
Tadinya bimbang kini mendapat tujuan

Satelit Bumi itu
Bulan namanya
Bersama ribuan bintang
Menerangi malamku yang tak tentu arah

3. Sepotong Bulan

Oleh: Shabrina WS

Dalam mimpi semalam
Kucati sepotong bulan tua
Apa kau mendengar suaranya?
Aku menitipkan satu rahasia kepadanya

Apa ia mengatakan kepadamu?
Semoga tidak

Baca Juga: 12 Puisi tentang Malam yang Hening dan Sunyi, Indah Romantis!

Puisi Bulan Menyentuh Hati

Puisi bulan

Memandang bulan terkadang membuat kita ingin merenung menikmati malam sambil menciptakan puisi bulan.

4. Bulan

Oleh: Elisabeth Grace Damanik

Terima kasih Sang Pencipta
Menjadikan kegelapan sukacita
Mengisi langit jadi berwarna
Bulan bercahaya

Kulihat kau penuh
Seketika hatiku penuh
Kepingan dalam dada
Seakan lengket tanpa aba-aba

Senja mulai kau sinari
Hingga Subuh menghampiri
Tak bosan kupandangi
Seakan kau esok tak kembali

Keindahanmu nyata
Purnamamu terjebak di memori
Sinarmu masuk sukma
Hati kosong ini kembali terisi

5. Penerang Jiwa

Bulan
Kau hadir di kala hati tak lagi damai
Kau hadir dengan sejuta kelembutan
Pancaran cahayamu mampu memberikan kedamaian

Namun keindahanmu telah redup
Sinarmu tak lagi terpancar dengan indah
Rembulanku tak lagi baik-baik saja

Bangkitlah rembulanku
Bukankah tugasmu sangat mulia
Lantas apa yang membuatmu redup kala itu

Secercah cahayamu
Berarti bagi kehidupan
Tatkala dirimu tiada
Redup sudah kedamaian ini

6. Bulan Bersama Kesunyian

Malam ini
Bulan bersinar sangat terang
Sunyi dalam hampar keheningan
Diiringi kehampaan yang tak berujung

Ingin rasanya aku menghilang
Lenyap tanpa adanya jejak
Namun keteguhan hati selalu membayangi
Menyadarkan logika dalam sanubari

Hanya ada kesunyian dan kegelapan malam
yang mampu menenangkan pikiran
Ini adalah yang terakhir
Esok akan kumulai dengan kedamaian dan juga keikhlasan

Baca Juga: 10 Puisi tentang Bulan Ramadhan yang Sedih dan Menyentuh Hati

Puisi Malam tentang Bulan

Puisi tentang bulan

Puisi tentang bulan yang menerangi malam, mampu menggambarkan perasaan dan isi hati yang sedang kita alami.

7. Sosok Ksatria Malam

Bulan
Si cahaya cantik malam
Sosoknya tiada tanding
Lebih terang melebihi temaram lampu rumah
Bersinar seperti satu-satunya pemilik malam
Laksana ksatria penerang malam
Sinarnya menembus dinding hutan tergelap
Kekasih malam setelah Bagaskara tertidur
Menyapu seluruh keresahan hati

Jejak cahayamu melekat di atas kertas
Seperti tak ingin pergi
Kau berusaha menetap
Namun bayangmu sampai di ubun-ubun

8. Langit Malam

Oleh: Nita Kurniati

Saat kumenatap langit
Seketika bibir tersenyum
Pupil mataku membesar
Dan hatiku gemuruh bergetar

Kuhelakan napas
Betapa indahnya ciptaan Tuhan
Kulihat bintang berlinang
Hiasi malam temani rembulan

Dengan sinar indahnya yang kerlap-kerlip
Membuat mata ini tak ingin berkedip

Aku suka melihat langit
Alam membentangnya mengingatkanku Dunia ini tak sempit
Namun singkat dan tak tahu kapan berakhirnya menikmati detik
Hidup itu mudah jika tak kita persulit
Takwa, syukuri nikmat-Nya, dan terus bangkit

Aku suka melihat bintang
Berikanku energi sang pemenang
Berikanku keyakinan menuju terang
Bukan hanya angan abstrak penuh bayang
Menatap masa depan yang gemilang

Aku suka melihat langit
Ketenangannya berbisik 'tenanglah dan semua akan baik-baik saja'
Kerlap-kerlip bintang yang penuh keindahan, berbisik keyakinan menguatkan harapan

Luasnya yang membentang, menyuruh kakiku melangkah jelajahi alam, arungi ilmu menebar amal
Semilir dinginnya malam, merasuk dan mengingatkanku tuk terus bersyukur pada-Nya

Kesunyiannya yang menyelimuti, menembus gemuruhkan kalbu
Terngiang 'hidup hanya sekali, hidup hanya sementara, berilah makna'
Lihat Langit, kerlip bintang, sinar indahnya rembulan dan sekelilingnya
Membiarkan hati dan pikiran terbang menemui harapan dan keyakinan bahwa hiduplah dengan hati yang gembira
Kepalkan tangan, katakan bisa

9. Elegi Malam

Oleh: Satria Panji Elfalah

Tembakau dan kopi
Seolah menjelma menjadi kekasihku malam ini
Sambil menikmati guguran gemintang di cakrawala sana
Sambil mencumbu rinai cahaya rembulan di syahdunya malam ini
Sediakah guguran gemintang menjamuku malam ini?
Di antara lentera redup penghujung malam
Temani sejenak lara ini
Sambil menanti embun segar di pundak imajiku

Sediakah rinai cahaya rembulan bertandang?
Di antara rintihan jangkrik yang menggoda
Temani sejenak air mata ini
Sambil menanti mentari di pundak bukit sana

Adakah kelak lara ini menjadi tinta emas?
Adakah kelak air mata ini menjadi kanvas hitam?
Sejenak terdiam, sejenak tergelak
Hujan menyisir di pesisir tanpa sudi menyentuhku

Lelah berlari dalam sepi ini
Berpuisi ria untuk bayang-bayang
Bermanja-manja dalam kelabu
Menambang air mata sendiri

Gemintang, setialah menemaniku
Rembulan, janganlah kau jemu mencuri waktuku
Tembakau, manjakanlah aku dalam asapmu
Kopi, ledakkanlah otakku

10. Bulan

Bulan
Setelah matahari tersingkir
Bulan dan bintang pun hadir
Menerangi langit secara bergilir
Lebih terang dibanding lampu senter

Gelapnya malam menjadikan bulan dan bintang pahlawan di malam yang kelam
Meriahkan langit dengan kelap-kelipnya sinar bulan dan bintang-bintang

Bulan
Bulat dan kadang sabit bentukmu
Diselimuti kilauan emas yang membisu
Dirimu tetap indah meskipun nampak jauh aku harus melihatmu

Bulan
Memandangmu membuatku mengerti
Bahwa keindahan tak harus selalu didekati
Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki
Namun hanya untuk sekadar dipandang dan dikagumi


Itulah kumpulan puisi tentang keindahan bulan yang penuh makna dan menyentuh hati. Semoga bermanfaat!

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: