Kamis, 12 DESEMBER 2024 • 18:15 WIB

Tokyo Gratiskan Penitipan Anak untuk Tingkatkan Angka Kelahiran

Author

Ilustrasi penitipan anak di Tokyo, Jepang. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Tokyo berencana memberikan layanan penitipan anak gratis bagi semua anak prasekolah mulai September mendatang.

Kebijakan ini diumumkan oleh Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi rendahnya angka kelahiran di Jepang.

Langkah ini bertujuan meringankan beban finansial keluarga dengan memperluas kebijakan sebelumnya yang hanya mencakup anak kedua dan seterusnya, kini juga berlaku untuk anak pertama.

Jepang dan Krisis Jumlah Penduduk

Yuriko Koike, Gubernur Tokyo. (REUTERS/Issei Kato)

Seperti banyak negara maju lainnya, Jepang tengah menghadapi tantangan angka kelahiran yang rendah. Namun, situasi di Jepang lebih serius, dengan penurunan jumlah penduduk yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

"Jepang menghadapi krisis jumlah anak yang terus menurun, dan ini tidak bisa diabaikan," ujar Yuriko Koike saat mengumumkan kebijakan tersebut.

"Tidak ada waktu lagi untuk menunda solusi terhadap masalah ini," tambahnya, sejalan dengan peringatan Perdana Menteri dan pejabat lainnya mengenai ancaman krisis demografi yang semakin dekat.

Baca Juga: Elon Musk Ramal Singapura Punah Akibat Angka Kelahiran Rendah, Robot Jadi Pengganti Pekerja?

Kebijakan Pertama di Tingkat Regional

Ilustrasi dua anak sedang bermain di daycare atau penitipan anak. (freepik.com)

Media Jepang melaporkan bahwa kebijakan ini merupakan inisiatif pertama di tingkat regional di Jepang. Sebagai salah satu kota terbesar di dunia dengan populasi 14 juta orang, langkah Tokyo diharapkan menjadi contoh bagi wilayah lain di negara tersebut.

Saat ini, penitipan anak publik di Jepang hanya tersedia bagi orang tua yang bekerja. Namun, pemerintah nasional sedang merencanakan perluasan akses bagi semua keluarga, terlepas dari status pekerjaan mereka.

Baca Juga: Angka Kelahiran Turun Drastis, BKKBN Targetkan Satu Anak Perempuan Per Pasangan

Upaya Lain untuk Dorong Kehidupan Berkeluarga

Ilustrasi bekerja hanya dalam waktu 4 hari seminggu. (freepik.com)

Selain kebijakan penitipan anak gratis, Koike juga mengusulkan opsi kerja empat hari dalam seminggu bagi pegawai pemerintah di Tokyo. Usulan ini merupakan bagian dari dorongan nasional untuk mendorong lebih banyak pasangan untuk memiliki anak.

Sebagai negara dengan populasi tertua kedua di dunia setelah Monako, Jepang menghadapi tantangan serius akibat aturan imigrasi yang relatif ketat, yang menyebabkan kekurangan tenaga kerja semakin parah.

Yuriko Koike, mantan menteri dan pembawa acara televisi yang telah menjabat sebagai Gubernur Tokyo sejak 2016, memenangkan masa jabatan ketiga pada bulan Juli lalu.

Ia terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan sosial sambil mengakui tantangan yang dihadapi warga, seperti inflasi yang tinggi.

Dengan langkah-langkah baru ini, Tokyo berharap dapat memberikan solusi nyata untuk mengatasi krisis demografi yang mengancam masa depan Jepang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com