Jumat, 22 MARET 2024 • 17:15 WIB

7 Manfaat Diet Puasa Intermiten yang Sempat Jadi Sorotan Dunia Kesehatan!

Author

Diet puasa intermiten telah menjadi sorotan dalam dunia kesehatan karena memiliki berbagai manfaat. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Diet puasa intermiten telah menjadi sorotan dalam dunia kesehatan karena memiliki berbagai manfaat.

Dari penurunan berat badan hingga meningkatkan kesehatan jantung, metode ini menarik minat banyak orang yang ingin meningkatkan kesehatan mereka dengan mengubah pola makan.

Berikut beberapa manfaat lain dari diet dengan menggunakan metode puasa intermiten.

1. Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2

Selain membantu dalam penurunan berat badan, diet puasa intermitten juga diyakini dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2. (freepik.com)

Selain membantu dalam penurunan berat badan, diet puasa intermiten juga diyakini dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Dengan mengurangi resistensi insulin, metode ini dapat membantu menjaga kadar gula darah dalam batas normal, mencegah terjadinya kondisi pradiabetes atau diabetes.

2. Menyehatkan Jantung

Studi menunjukkan bahwa diet puasa intermiten memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan jantung. (freepik.com)

Studi menunjukkan bahwa diet puasa intermiten memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Dengan menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan trigliserida, pendekatan ini dapat membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Bolehkah Minum Susu saat Menjalani Puasa Intermiten?

3. Meningkatkan Kesehatan Otak

Diet puasa intermiten juga dikaitkan dengan peningkatan kesehatan otak. (freepik.com)

Diet puasa intermiten juga dikaitkan dengan peningkatan kesehatan otak.

Dengan mengurangi peradangan dan kadar gula darah, metode ini diyakini dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit neurologis seperti Alzheimer dan Parkinson.

4. Mengurangi Risiko Kanker

Penelitian menunjukkan bahwa diet puasa intermiten memiliki potensi untuk mengurangi risiko kanker. (freepik.com)

Penelitian menunjukkan bahwa diet puasa intermiten memiliki potensi untuk mengurangi risiko kanker.

Dengan mengurangi faktor-faktor biologis yang terkait dengan penyakit tersebut, metode ini menjanjikan perlindungan tambahan terhadap kondisi kanker.

Baca Juga: Menurunkan BB dengan Puasa Intermiten? Jangan Lupa 4 Makanan Ini Dimasukkan Dalam Diet

5. Mengatur Fungsi Hormon

Diet puasa intermiten menghasilkan perubahan signifikan dalam fungsi tubuh, termasuk penurunan kadar insulin dan peningkatan produksi hormon pertumbuhan manusia (HGH). (freepik.com)

Diet puasa intermiten menghasilkan perubahan signifikan dalam fungsi tubuh, termasuk penurunan kadar insulin dan peningkatan produksi hormon pertumbuhan manusia (HGH).

Ini dapat membantu dalam proses pembakaran lemak dan perbaikan sel.

6. Merangsang Proses Perbaikan Sel

Selama diet puasa intermiten, tubuh memulai proses penting dalam perbaikan sel yang dikenal sebagai autophagy. (freepik.com)

Selama diet puasa intermiten, tubuh memulai proses penting dalam perbaikan sel yang dikenal sebagai autophagy.

Ini membantu membersihkan sel-sel dari sisa metabolisme yang tidak berguna, sehingga melindungi terhadap berbagai kondisi penyakit.

7. Mencegah Alzheimer

Diet puasa intermiten diyakini memiliki dampak positif dalam menunda onset Alzheimer dan meningkatkan umur panjang. (freepik.com)

Diet puasa intermiten diyakini memiliki dampak positif dalam menunda onset Alzheimer dan meningkatkan umur panjang.

Meskipun belum ada bukti konklusif pada manusia, penelitian pada hewan menunjukkan hasil yang signifikan dalam hal ini.

Namun demikian, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dan kondisi tubuh yang berbeda.

Sebelum memulai program diet puasa intermiten atau perubahan pola makan lainnya, konsultasikan terlebih dahulu dengan profesional medis atau ahli gizi untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan anda.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Medicalnewstoday.com