Rabu, 03 JULI 2024 • 19:20 WIB

Mengenal Henti Jantung Mendadak, Gejala dan Tanda yang Perlu Diwaspadai

Author

Serangan jantung. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Henti jantung mendadak adalah sebuah kondisi saat jantung tiba-tiba berhenti berdetak dan tidak dapat memadai dalam kelangsungan hidup.

Menjadi organ yang sangat vital, kondisi henti jantung mendadak dapat mengancam keselamatan hidup manusia.

Kondisi henti jantung mendadak berbeda dengan serangan jantung, meski keduanya sama-sama membahayakan. 

Gejala Henti Jantung Mendadak

Henti jantung mendadak biasanya dikaitkan dengan terganggunya sistem kelistrikan jantung.

Akibat gangguan itu, jantung tidak lagi berdetak normal. Fungsi pemompaan jantung terhenti atau jadi terhambat.

Sementara serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat atau terhenti, biasanya karena penyumbatan plak di arteri koroner.

Kondisi itu menyebabkan matinya pada otot jantung. Namun, serangan jantung tidak serta merta berarti jantung berhenti berdetak.

Baca Juga: 5 Buah Terbaik untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung

Tanda terjadinya henti jantung sementara biasanya antara lain tiba-tiba kolaps, tidak sadarkan diri, tidak ada denyut nadi, dan tidak ada pernapasan yang jelas.

Namun, juga gejala-gejala yang mungkin mengindikasikan henti jantung mendadak dapat terjadi, seperti rasa tidak nyaman di dada, sesak napas atau kesulitan bernapas, lemas, dan irama jantung cepat dan tidak teratur.

Penyebab Henti Jantung Mendadak

Salah satu penyebab henti mendadak yang paling umum adalah serangan jantung. Serangan jantung dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang berbahaya dan dapat menyebabkan henti mendadak.

Penyakit jantung koroner juga dapat menjadi penyebab henti mendadak, terutama jika tidak diobati atau tidak diatasi dengan baik.

Trauma berat, seperti pukulan atau benturan ke dada, juga dapat menyebabkan henti mendadak.

Konsumsi obat atau alkohol berlebihan dapat mengganggu irama jantung dan meningkatkan risiko henti mendadak.

Paparan kejutan listrik, seperti tersetrum atau tersambar petir, juga dapat menyebabkan henti mendadak.

Kesulitan bernapas, seperti akibat asma atau tercekik, dapat menyebabkan henti mendadak jika tidak segera diatasi.

Reaksi alergi juga dapat menjadi penyebab henti mendadak, terutama jika tidak diobati dengan baik. Kadar kalium rendah (hipokalemia) dan kekurangan oksigen (hipoksia) juga dapat meningkatkan risiko henti mendadak.

Gangguan elektrolit lain, seperti gangguan keseimbangan elektrolit, juga dapat menjadi penyebab henti mendadak.

Baca Juga: Inilah 6 Vitamin Penting untuk Menjaga Kesehatan Jantung, Apa Saja?

Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor risiko henti mendadak dan mengambil langkah preventif untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini.

Dengan demikian, kita dapat mengurangi risiko henti mendadak dan memastikan kesehatan jantung yang lebih baik.

Cara Mencegah Henti Jantung Mendadak

Gaya hidup sehat adalah kunci utama dalam mencegah henti jantung mendadak. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan gaya hidup sehat:

  1. Pola Makan Gizi Seimbang: Makanan yang seimbang dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan protein dapat membantu mengurangi risiko henti jantung mendadak.
  2. Berolahraga: Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung. Olahraga dapat membantu mengurangi tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung, dan meningkatkan kualitas hidup.
  3. Menjaga Stres Tetap Terkendali: Stres dapat meningkatkan risiko henti jantung mendadak. Meningkatkan keterampilan stres dan melakukan aktivitas yang menenangkan dapat membantu mengurangi risiko tersebut.

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Primayahospital