INDOZONE.ID - Kualitas tidur yang baik, sering diabaikan ketika membicarakan gaya hidup sehat meski perannya sangat penting dalam menjaga kebugaran tubuh.
Salah satu masalah kesehatan berkaitan erat dengan pola tidur yang buruk, adalah obesitas. Banyak penelitian menunjukkan, bahwa kurang tidur atau tidur yang terganggu dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan obesitas, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
7 Dampak Negatif Pola Tidur Buruk
- Mengganggu Regulasi Hormon
Kurangnya tidur dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin dan leptin. Ghrelin, yang dikenal sebagai hormon "lapar", merangsang nafsu makan, sedangkan leptin, hormon "kenyang", memberi sinyal kepada otak ketika kita sudah cukup makan.
Ketika seseorang kurang tidur, kadar ghrelin meningkat dan kadar leptin menurun, menyebabkan peningkatan nafsu makan dan rasa lapar yang lebih besar. Hasilnya, seseorang cenderung makan lebih banyak dan memilih makanan tinggi kalori.
Baca Juga: Cara Mudah Ukur Lingkar Perut Buncit untuk Deteksi Obesitas Sentral
- Meningkatkan Keinginan Mengkonsumsi Makanan Tidak Sehat
Kurang tidur dapat mempengaruhi fungsi otak, khususnya bagian otak yang mengontrol pengambilan keputusan dan kontrol impuls.
Studi menunjukkan, bahwa kurang tidur dapat meningkatkan preferensi terhadap makanan berlemak, manis, dan tinggi karbohidrat.
Seseorang yang kurang tidur, lebih mungkin mengidam camilan tidak sehat di malam hari atau memilih makanan cepat saji yang lebih tinggi kalori.
- Penurunan Aktivitas Fisik
Kurang tidur juga berdampak pada energi dan motivasi, untuk beraktivitas fisik. Ketika seseorang merasa lelah karena kurang tidur, mereka cenderung lebih malas untuk bergerak atau berolahraga.
Aktivitas fisik yang rendah, dapat menyebabkan penurunan pembakaran kalori, yang jika dikombinasikan dengan peningkatan asupan makanan, dapat berujung pada kenaikan berat badan.
Baca Juga: Transformasi Drastis YouTuber Nikocado Avocado, Sempat Obesitas Kini Berhasil Turun 113 Kg
- Meningkatkan Resistensi Insulin
Pola tidur yang buruk, dapat menyebabkan gangguan metabolisme, termasuk resistensi insulin. Insulin adalah hormon yang mengatur penggunaan glukosa (gula) dalam tubuh.
Ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin, glukosa tidak digunakan secara efisien, dan akhirnya disimpan sebagai lemak. Ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, yang sering kali dikaitkan dengan obesitas.
- Mengganggu Ritme Sirkadian
Ritme sirkadian adalah jam biologis tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun dan fungsi fisiologis lainnya. Pola tidur yang terganggu, seperti bekerja pada shift malam atau sering begadang, dapat merusak ritme sirkadian.
Ketidakseimbangan ini dapat mempengaruhi metabolisme dan menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak. Sebuah penelitian menemukan, bahwa orang yang bekerja di malam hari memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas ketimbang dengan mereka yang tidur pada waktu sesuai dengan ritme sirkadian alami.
- Meningkatkan Stres dan Kortisol
Kurang tidur juga dapat memicu peningkatan kadar kortisol, hormon stres. Kadar kortisol yang tinggi, dapat merangsang rasa lapar dan menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak, terutama di area perut.
Baca Juga: Rekomendasi Olahraga yang Cocok untuk Orang Obesitas: Membangun Kesehatan dengan Gaya Hidup Sehat
Kondisi ini sering kali disebut sebagai "lemak perut stres". Selain itu, kortisol yang tinggi juga, dapat mengganggu regulasi glukosa dalam darah yang berujung pada peningkatan berat badan.
- Memperlambat Metabolisme
Ketika tubuh kurang tidur, metabolisme bisa melambat. Proses metabolisme yang lambat, berarti tubuh membakar lebih sedikit kalori saat istirahat.
Ini bisa menjadi penyebab utama kenaikan berat badan. Sebab, tubuh tidak membakar cukup kalori ketimbang dengan asupan yang diterima.
Pola tidur yang buruk memiliki dampak signifikan pada kesehatan, terutama dalam hal pengaturan berat badan.
Kurang tidur mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan, meningkatkan keinginan untuk makanan tidak sehat, mengurangi aktivitas fisik, dan menyebabkan gangguan metabolisme.
Baca Juga: 13 Manfaat Bawang Merah untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Atasi Obesitas
Untuk menghindari risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya, sangat penting untuk menjaga pola tidur yang baik, dengan durasi tidur yang cukup (7-9 jam untuk orang dewasa) dan tidur berkualitas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Harvard Medical School, National Sleep Foundation