Jumat, 11 OKTOBER 2024 • 20:10 WIB

Apakah Asma Mempengaruhi Janin Selama Kehamilan? Ini Penjelasannya

Author

Ilustrasi ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit asma. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Kehamilan adalah fase yang menuntut perhatian ekstra terhadap kesehatan ibu dan janin. Salah satu kondisi yang dapat mempengaruhi pernapasan ibu hamil adalah asma.

Berikut beberapa penjelasan mengenai apakah asma mempengaruhi janin selama kehamilan:

Apa Itu Asma di Masa Kehamilan?

Ilustrasi asma di masa kehamilan. (freepik.com)

Asma merupakan penyakit kronis yang membuat saluran pernapasan menyempit dan mengencang, sehingga pernapasan menjadi sulit. Selama kehamilan, sesak napas adalah hal yang umum, bahkan bagi mereka yang tidak menderita asma.

Namun, bagi mereka yang memiliki asma, gejala ini bisa terasa lebih berat. Penderita asma seringkali mengalami gejala tambahan seperti batuk, dada terasa sesak, dan mengi.

Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi ibu, tetapi juga dapat menimbulkan kekhawatiran bahwa janin mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Pemberian ASI Minimal 3 Bulan Dapat Cegah Asma pada Anak

Apakah Kehamilan Dapat Memperburuk Asma?

Ilustrasi ibu hamil. (freepik.com)

Kehamilan memang dapat mempengaruhi kondisi asma, tetapi efeknya berbeda pada setiap orang. Berdasarkan penelitian, sekitar 40% ibu hamil mengalami perburukan asma selama masa kehamilan, terutama mereka yang memiliki asma parah sebelum hamil.

Namun, 60% lainnya tidak merasakan perubahan atau justru mengalami perbaikan gejala. Perlu dicatat bahwa perburukan gejala asma biasanya terjadi pada minggu ke-29 hingga ke-36 kehamilan, dan umumnya gejala akan kembali normal dalam tiga bulan setelah melahirkan.

Baca Juga: Daftar 5 Makanan yang Dapat Memperburuk Penyakit Asma

Bagaimana Asma Mempengaruhi Janin?

Ilustrasi janin. (freepik.com)

Asma yang tidak terkelola dengan baik dapat mempengaruhi kesehatan janin. Kondisi ini dapat mengurangi jumlah oksigen dalam darah ibu, yang berarti janin mungkin tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup.

Selain itu, risiko komplikasi kehamilan meningkat jika asma tidak ditangani dengan baik. Banyak ibu hamil berhenti menggunakan obat asma karena khawatir akan efeknya pada janin, padahal justru pengelolaan asma yang buruk lebih berisiko.

Dengan tetap mengikuti rencana pengobatan yang dianjurkan, ibu hamil dapat mengurangi risiko dan memastikan janin tetap sehat.

Seberapa Sering Asma Terjadi pada Ibu Hamil?

Ilustrasi asma pada ibu hamil. (freepik.com)

Asma adalah penyakit paru-paru yang paling umum terjadi selama kehamilan. Di Amerika Serikat, sekitar 3% hingga 8% ibu hamil mengalami asma.

Meskipun penyakit ini cukup umum, dengan pengobatan yang baik, kebanyakan ibu hamil bisa melalui masa kehamilan tanpa masalah besar.

Demikian beberapa penjelasan mengenai apakah asma mempengaruhi janin selama kehamilan. Asma selama kehamilan memang memerlukan perhatian ekstra, tetapi bukan berarti kehamilan yang sehat tidak mungkin terjadi.

Dengan pengobatan yang tepat, termasuk mengikuti rencana pengobatan yang dianjurkan, ibu hamil bisa menjaga kesehatannya dan memastikan janin mendapatkan oksigen yang cukup.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Nichd.nih.gov