Jumat, 18 OKTOBER 2024 • 13:33 WIB

Apakah Wanita Masih Mengalami Menstruasi saat Koma? Ini Penjelasan Dokter

Author

Ilustrasi wanita yang sedang koma. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Koma adalah situasi medis yang kompleks dan seringkali menimbulkan berbagai pertanyaan, termasuk apakah wanita masih mengalami menstruasi selama berada dalam keadaan koma.

Hal ini menjadi topik menarik yang menggabungkan aspek kesehatan reproduksi dengan fungsi tubuh saat seseorang tidak sadar. Berikut penjelasan dokter.

Apa Itu Koma?

Ilustrasi koma. (freepik.com)

Koma adalah keadaan ketidaksadaran berkepanjangan yang sering kali disebabkan oleh cedera otak, stroke, atau kondisi medis serius lainnya.

Meskipun pasien dalam keadaan koma tidak dapat merespons lingkungan di sekitarnya, beberapa fungsi tubuh otomatis, seperti pernapasan dan pencernaan, tetap berjalan dengan dukungan medis.

Namun, fungsi otak yang lebih tinggi, termasuk respons sadar dan tindakan sukarela, terganggu.

Menurut Dr. Chetna Jain, Direktur Departemen Obstetri dan Ginekologi di Cloudnine Group of Hospitals, Gurugram, hipotalamus yang mengatur siklus menstruasi bisa terkena dampak tergantung pada tingkat cedera atau kondisi medis yang menyebabkan koma.

Hal ini dapat memengaruhi apakah seorang wanita akan tetap mengalami menstruasi atau tidak.

Baca Juga: 6 Alasan Minuman Bersoda Bisa Memperparah Kram Menstruasi, Apa Saja?

Bagaimana Siklus Menstruasi Bekerja?

Ilustrasi siklus menstruasi. (freepik.com)

Siklus menstruasi adalah proses hormonal yang dikendalikan oleh bagian otak, yakni hipotalamus dan kelenjar pituitari.

Kedua bagian ini mengirimkan sinyal ke ovarium untuk menghasilkan hormon seperti estrogen dan progesteron, yang bertugas menyiapkan rahim untuk kehamilan.

Jika kehamilan tidak terjadi, kadar hormon ini menurun, menyebabkan dinding rahim luruh, yang kemudian keluar sebagai menstruasi.

Pada umumnya, siklus menstruasi berlangsung setiap 28 hari, namun bisa bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti tingkat stres atau gangguan hormonal.

Dalam kondisi tertentu, seperti saat koma, siklus ini dapat terganggu.

Baca Juga: 8 Cara Mengenali Tanda Kehamilan Saat Mengalami Menstruasi Tidak Teratur

Pengaruh Koma Terhadap Menstruasi

Ilustrasi koma dan pengaruhnya dengan menstruasi. (freepik.com)

1. Sistem Hormon yang Masih Berfungsi

Jika bagian otak yang mengatur hormon, seperti hipotalamus dan kelenjar pituitari, masih berfungsi normal, ada kemungkinan wanita tetap mengalami menstruasi meski dalam keadaan koma.

"Jika sumbu hormonal tidak terganggu, rahim akan tetap meluruhkan dindingnya seperti biasa, meski pasien tidak menyadarinya," jelas Dr. Jain.

Dalam hal ini, staf medis yang bertugas akan membantu menangani kebersihan menstruasi sebagai bagian dari perawatan rutin.

2. Gangguan pada Regulasi Hormon

Namun, ketika koma disebabkan oleh cedera otak berat atau jika pasien membutuhkan alat bantu hidup, sistem hormon bisa terganggu. Akibatnya, siklus menstruasi bisa terhenti.

"Cedera pada hipotalamus, kelenjar pituitari, atau stres fisik berat bisa menekan fungsi menstruasi, yang mengarah pada amenore atau tidak adanya menstruasi," tambah Dr. Jain.

3. Pengaruh Kondisi Medis Lain

Beberapa kondisi medis yang mendasari koma, seperti malnutrisi atau infeksi serius, juga dapat mengganggu menstruasi.

Obat-obatan yang diberikan untuk mempertahankan kondisi koma, seperti obat penenang atau steroid, juga dapat memengaruhi kadar hormon dan menyebabkan menstruasi berhenti.

Kasus Menstruasi pada Koma Tergantung Kondisi

Ilustrasi menstruasi (Freepik)

Setiap kasus pasien koma berbeda. Pada koma jangka pendek di mana fungsi otak tidak sepenuhnya terganggu, menstruasi mungkin akan tetap terjadi.

Namun, pada koma yang lebih lama atau lebih berat, tubuh bisa memprioritaskan kelangsungan hidup dengan menghentikan fungsi menstruasi.

Pada pasien yang mengalami koma yang diinduksi secara medis, menstruasi sering kali kembali normal setelah pasien sadar dan kondisi kesehatannya stabil, meskipun proses ini bisa memakan waktu.

Pertanyaan tentang menstruasi pada pasien koma tidak hanya memunculkan diskusi medis, tetapi juga menimbulkan pertanyaan etis terkait perawatan pasien.

Dr. Jain menekankan pentingnya perhatian terhadap kebersihan menstruasi pada pasien wanita usia reproduktif, bahkan ketika mereka berada dalam kondisi tidak sadar.

Semua aspek kesehatan mereka, termasuk kesehatan menstruasi, harus dipertimbangkan dalam perawatan.

Demikian beberapa penjelasan mengenai wanita masih mengalami menstruasi selama berada dalam keadaan koma.

Dalam beberapa kasus, menstruasi bisa tetap terjadi, sementara dalam kasus lain, siklus menstruasi bisa berhenti karena gangguan hormonal.

Namun, yang terpenting, perawatan medis yang diberikan akan tetap mempertimbangkan setiap aspek kesehatan pasien, termasuk kesehatan reproduksi mereka.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Onlymyhealth.com