INDOZONE.ID - Sensasi panas atau hot flashes sering dikaitkan dengan menopause, yang biasanya dialami oleh wanita usia 40-an atau 50-an.
Namun, tidak sedikit wanita yang belum memasuki masa menopause juga mengeluhkan hal yang sama, terutama saat menstruasi. Apa yang sebenarnya terjadi di tubuhmu? Berikut ulasan lengkapnya.
Sensasi panas yang dimaksud adalah rasa panas yang tiba-tiba dan intens, yang biasanya dirasakan di wajah, leher, atau dada.
Gejala ini sering disertai dengan detak jantung yang cepat, kulit memerah, dan terkadang keringat berlebih.
Baca Juga: Amankah Menunda Haid Saat Liburan? Ini Penjelasan dan Efek Sampingnya
Meskipun sensasi ini umum terjadi pada wanita menopause, beberapa wanita yang masih mengalami menstruasi juga bisa mengalaminya.
Penyebabnya sering kali berkaitan dengan perubahan hormon dalam tubuh.
Penyebab Sensasi Panas Saat Menstruasi
Ada beberapa faktor yang dapat memicu sensasi panas saat menstruasi:
1. Fluktuasi Hormon
Perubahan kadar estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi dapat menjadi pemicu utama.
Ketika kadar estrogen menurun, otak mengira tubuh sedang kepanasan. Akibatnya, hipotalamus, bagian otak yang mengatur suhu tubuh, memicu sensasi panas.
2. Kegagalan Ovarium Prematur
Kondisi ini terjadi ketika ovarium berhenti berfungsi dengan baik sebelum usia 40 tahun.
Menyebabkan gejala yang mirip dengan menopause, termasuk sensasi panas, meskipun wanita tersebut masih mengalami menstruasi.
3. Perimenopause
Fase transisi menuju menopause ini ditandai oleh fluktuasi hormon yang tidak teratur. Gejala perimenopause seperti sensasi panas dapat muncul bahkan ketika menstruasi masih berlangsung.
4. Stres dan Kecemasan
Stres dapat memicu pelepasan hormon seperti adrenalin yang mengganggu pengaturan suhu tubuh.
Ini membuat sensasi panas lebih mungkin terjadi, terutama saat tubuh sudah mengalami perubahan hormon karena menstruasi.
4. Kadar Gula Darah Rendah
Perubahan pola makan atau nafsu makan saat menstruasi dapat menyebabkan kadar gula darah turun. Tubuh merespons dengan meningkatkan suhu, yang dapat memicu sensasi panas.
6. Dehidrasi
Kurangnya cairan tubuh saat menstruasi dapat menghambat kemampuan tubuh untuk mengatur suhu, sehingga memperparah sensasi panas.
Gejala Sensasi Panas Saat Menstruasi
Baca Juga: Benarkah Pisang Dapat Mengurangi Nyeri Haid? Ini Faktanya
Sensasi panas saat menstruasi biasanya ditandai oleh sejumlah hal, seperti berikut ini.
- Rasa panas tiba-tiba, terutama di bagian atas tubuh.
- Kulit yang tampak memerah di wajah, leher, atau dada.
- Keringat berlebih di area tubuh bagian atas.
- Detak jantung menjadi cepat atau palpitasi.
Cara Mengatasi Sensasi Panas Saat Menstruasi
Jika kamu sering mengalami sensasi panas saat menstruasi, ada beberapa tips yang dilakukan untuk mengelolanya:
1. Konsumsi Makanan Seimbang
2. Tetap Terhidrasi
3. Kelola Stres
4. Hindari makanan pedas dan mengandung kafein
5. Kompres dingin
6. Minum suplemen herbal (konsultasikan dengan dokter)
Sensasi panas memang bukan hal yang wajar, tetapi bisa terjadi karena berbagai faktor seperti hormon dan gaya hidup.
Dengan menjaga pola makan, hidrasi, dan kelola stres dengan baik, kamu dapat mengurangi kemungkinan gejala ini.
Jika keluhan berlanjut dan mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter.
Penulis: Eliani Kusnedi
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com