Senin, 03 FEBRUARI 2025 • 13:20 WIB

Apakah Ibu Bisa Menyusui Terlalu Banyak? Ini Penjelasan dari Ahli

Author

Ilustrasi ibu menyusui. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Menyusui merupakan salah satu cara terbaik untuk memberikan nutrisi pada bayi, yang penting untuk perkembangan dan pertumbuhannya.

Namun, ada pertanyaan yang sering muncul di kalangan ibu baru, yaitu apakah ibu bisa menyusui terlalu banyak? Berikut penjelasan dari ahli.

Apa Itu Menyusui yang Berlebihan?

Ilustrasi menyusui bayi.

Menyusui berlebihan terjadi ketika ibu memproduksi lebih banyak ASI daripada yang dibutuhkan bayi, atau ketika bayi mengonsumsi ASI lebih dari yang diperlukan.

Pada beberapa kasus, bayi bisa mengalami kembung atau gas karena mengonsumsi ASI dalam jumlah yang terlalu banyak.

Meskipun terdengar mengkhawatirkan, hal ini jarang terjadi karena bayi biasanya dapat mengatur sendiri jumlah ASI yang mereka konsumsi sesuai dengan rasa lapar dan kenyang mereka.

Baca Juga: Berapa Banyak Air yang Harus Diminum saat Menyusui? Ini Penjelasannya

Menurut Dr. Dipali Patel, seorang konsultan kebidanan dan ginekologi, menyusui yang berlebihan umumnya tidak perlu dikhawatirkan, karena bayi yang diberi ASI sering kali bisa mengatur asupan mereka sendiri.

Bayi yang menyusui akan mengikuti pola makan berdasarkan kebutuhan mereka, terutama pada beberapa bulan pertama kehidupan.

Oleh karena itu, ibu disarankan untuk memberi ASI kapan saja bayi membutuhkan, tanpa terlalu khawatir tentang overfeeding.

Dampak Menyusui yang Terlalu Sering

Ilustrasi ibu sedang menyusui terlalu sering. (freepik.com)

Meskipun menyusui berlebihan jarang terjadi, bagi sebagian ibu, menyusui terlalu sering terutama dalam beberapa minggu pertama bisa menyebabkan masalah fisik, seperti puting yang sakit, payudara bengkak, dan kelelahan.

Dr. Patel juga menyebutkan bahwa ibu bisa mengalami dehidrasi atau kekurangan vitamin jika tidak menjaga pola makan dan istirahat yang cukup saat menyusui.

Namun, dengan teknik menyusui yang benar dan beberapa perawatan diri seperti cukup tidur, makan sehat, dan minum banyak air, masalah-masalah ini umumnya dapat diatasi dengan mudah.

Menjaga Keseimbangan antara ASI dan Makanan Padat

Ilustrasi makanan padat bayi. (freepik.com)

Setelah enam bulan, bayi mulai membutuhkan makanan padat untuk mendukung pertumbuhannya.

Patel menyarankan agar ibu tetap melanjutkan pemberian ASI sambil perlahan memperkenalkan makanan padat dengan variasi yang lebih banyak.

Memberikan makanan yang kaya zat besi dan memperhatikan tanda-tanda dari bayi akan membantu menjaga keseimbangan antara ASI dan nutrisi dari makanan padat.

Kapan dan Seberapa Lama Ibu Sebaiknya Menyusui?

Ilustrasi ibu menyusui. (freepik.com)

Durasi setiap sesi menyusui bisa bervariasi, mulai dari 10 hingga 30 menit, tergantung pada kebutuhan bayi.

Baca Juga: 7 Mitos dan Fakta Menyusui, Benarkah Bayi yang Diberi Susu Formula Tidur Lebih Nyenyak?

Orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda halus yang menunjukkan bayi lapar, seperti menghisap tangan, mencari-cari puting, atau rewel.

Untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup, ibu dapat berkonsultasi dengan konsultan laktasi atau tenaga medis.

Menyusui adalah bagian penting dalam proses pertumbuhan bayi, terutama di enam bulan pertama kehidupannya.

Meskipun kekhawatiran tentang overfeeding jarang terjadi, ibu tetap perlu memperhatikan tanda-tanda dari bayi mereka dan memberikan ASI sesuai kebutuhan.

Jika masalah seperti muntah berlebihan, gas, atau pertumbuhan berat badan yang cepat terjadi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Dengan pendekatan yang tepat, ibu dapat memastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi terbaik tanpa perlu khawatir tentang menyusui berlebihan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Onlymyhealth.com