Rabu, 26 FEBRUARI 2025 • 08:45 WIB

Bisakah Air Berkarbonasi Membantu Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Author

Ilustrasi air berkarbonasi. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Banyak orang yang sedang menjalani program penurunan berat badan, beralih ke air berkarbonasi sebagai alternatif minuman yang lebih sehat.

Dengan sensasi gelembung menyegarkan dan tanpa kalori, air ini tampak seperti pilihan cerdas, terutama bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi minuman manis.

Namun, apakah benar air berkarbonasi bisa membantu menurunkan berat badan? Berikut penjelasan dari Dr. Archana Batra, seorang ahli gizi dan edukator diabetes bersertifikat dari Gurugram, India.

Manfaat Air Berkarbonasi

Ilustrasi air yang berkarbonasi. (freepik.com)

1. Membantu Memberikan Rasa Kenyang

Karbonasi dalam air berkarbonasi dapat menciptakan rasa kenyang di perut.

"Ketika dikonsumsi sebelum atau saat makan, air ini bisa membantu mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi, sehingga asupan kalori secara keseluruhan berkurang," jelas Dr. Batra.

Baca Juga: Apakah Sauna Efektif untuk Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

2. Menyehatkan Pencernaan

Selain membantu rasa kenyang, air berkarbonasi juga bisa merangsang pergerakan usus, yang berkontribusi pada sistem pencernaan yang lebih baik.

Ini dapat membantu meredakan gejala gangguan pencernaan serta sembelit, sehingga tubuh lebih efisien dalam mencerna makanan.

3. Menjaga Tubuh Tetap Terhidrasi

"Seperti air biasa, air berkarbonasi juga berfungsi untuk menjaga hidrasi tubuh. Hidrasi sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme," tambah Dr. Batra.

Bagi mereka yang sering merasa bosan dengan air putih, air berkarbonasi bisa menjadi alternatif yang lebih menarik.

Apa Kata Ilmuwan?

Ilustrasi penelitian. (freepik.com)

Sebuah studi yang diterbitkan dalam BMJ Nutrition, Prevention and Health pada Januari 2025 mengungkapkan, karbon dioksida (CO2) dalam air berkarbonasi dapat meningkatkan penyerapan glukosa dan metabolisme dalam sel darah merah.

Proses ini melibatkan konversi CO2 menjadi bikarbonat (HCO3), yang berpotensi meningkatkan produksi energi tubuh.

Baca Juga: 5 Jenis Jalan Pagi untuk Menurunkan Berat Badan dan Cara Melakukannya

Fakta yang Perlu Diketahui

Ilustrasi menurunkan berat badan.

Meskipun air berkarbonasi memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, ada beberapa hal yang perlu dipahami:

- Bukan Sebuah Solusi

Air berkarbonasi tidak akan menghasilkan penurunan berat badan yang signifikan.

- Bagian dari Pola Hidup Sehat

Untuk mendapatkan hasil maksimal, konsumsi air berkarbonasi sebaiknya dikombinasikan dengan pola makan seimbang dan olahraga teratur.

- Lebih Baik dari Minuman Manis

Mengganti minuman manis dengan air berkarbonasi dapat membantu mengurangi asupan kalori harian, yang berkontribusi pada pengelolaan berat badan yang lebih baik.

Potensi Efek Samping

Ilustrasi gigi berlubang sebagai efek samping dari minuman berkarbonasi. (freepik.com)

Meski menawarkan manfaat, konsumsi air berkarbonasi yang berlebihan juga bisa menimbulkan beberapa efek samping:

1. Risiko terhadap Kesehatan Gigi

Sebuah studi pada tahun 2017 menunjukkan, air berkarbonasi dapat mengikis enamel gigi. Semakin tinggi kadar karbonasi dalam air, semakin besar risiko erosi gigi.

Untuk mengurangi dampaknya, disarankan untuk mengonsumsi air berkarbonasi bersamaan dengan makanan atau menggunakan sedotan agar kontak langsung dengan gigi dapat diminimalkan.

2. Dapat Menyebabkan Kembung dan Gas

Beberapa orang mungkin mengalami perut kembung akibat karbonasi. Menurut World Journal of Gastroenterology, konsumsi air berkarbonasi dapat memperburuk gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS) pada beberapa individu, meskipun tidak menyebabkan kondisi tersebut secara langsung.

Air berkarbonasi bisa menjadi pilihan minuman yang menyegarkan dan rendah kalori, untuk mendukung hidrasi dan tubuh dan menjaga berat badan. Namun, seperti yang dijelaskan Dr. Batra, air ini bukanlah solusi instan untuk menurunkan berat badan.

Sebaiknya, konsumsi air berkarbonasi dijadikan bagian dari pola hidup sehat yang mencakup pola makan seimbang dan olahraga rutin.

Jika kamu ingin melakukan perubahan dalam pola makan, selalu konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan. Hal itu agar kamu mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Onlymyhealth.com