INDOZONE.ID - Astigmatisme merupakan kondisi umum pada mata yang menyebabkan penglihatan buram. Gangguan ini terjadi ketika kornea (lapisan bening di bagian depan mata) memiliki bentuk yang tidak teratur, atau akibat kelengkungan lensa di dalam mata.
Penyebab dan Faktor Risiko
Dikutip dari laman American Optometric Association, Astigmatisme terjadi ketika bentuk kornea menyerupai bola rugby, bukan bola basket yang bulat sempurna.
Akibatnya, mata tidak dapat memfokuskan cahaya pada satu titik di retina, sehingga penglihatan menjadi kabur di berbagai jarak. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan astigmatisme meliputi:
- Faktor keturunan: Biasanya sudah ada sejak lahir.
- Cedera mata atau operasi mata: Bentuk kornea bisa berubah akibat trauma.
- Keratokonus: Kondisi langka di mana kornea menipis, dan berbentuk seperti kerucut.
- Bisa bertambah atau berkurang seiring waktu: Terutama di usia dewasa dan bisa berkaitan dengan katarak.
Baca Juga: Mengenal Anterior Uveitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Pada Mata
Gejala Astigmatisme
- Penglihatan kabur di berbagai jarak.
- Mata terasa tidak nyaman.
- Sakit kepala akibat ketegangan mata.
Diagnosis Astigmatisme
Untuk mendiagnosis astigmatisme, dokter spesialis mata akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, di antaranya:
- Tes ketajaman visual: Membaca huruf pada bagan dari kejauhan, untuk mengukur seberapa jelas penglihatan pasien.
- Keratometri/topografi kornea: Mengukur kelengkungan kornea untuk mengetahui bentuknya.
- Tes refraksi: Menggunakan alat khusus (phoropter), untuk mengukur bagaimana cahaya difokuskan di mata, dan menentukan lensa korektif yang dibutuhkan.
Hasil dari tes tersebut akan membantu dokter menentukan tingkat astigmatisme, dan perawatan yang paling sesuai.
Pilihan Pengobatan Astigmatisme
Astigmatisme dapat dikoreksi dengan beberapa metode berikut:
- Kacamata: Menggunakan lensa silinder khusus, untuk membantu mata memfokuskan cahaya dengan benar.
- Lensa kontak: Beberapa orang mendapatkan penglihatan yang lebih baik dengan lensa kontak toric, atau lensa keras gas-permeable yang dapat menyesuaikan bentuk kornea.
- Orthokeratology (Ortho-K): Pemakaian lensa kontak khusus yang dipakai saat tidur untuk membentuk ulang kornea secara sementara.
- Operasi laser (LASIK atau PRK): Mengubah bentuk kornea menggunakan teknologi laser untuk mengatasi astigmatisme secara permanen.
Baca Juga: Ketahui Disfungsi Akomodatif: Gangguan Fokus Mata Akibat Aktivitas Visual yang Berlebihan
Bisakah Astigmatisme Dicegah?
Lantaran astigmatisme merupakan kelainan bentuk alami mata, kondisi ini tidak dapat dicegah. Namun, dengan diagnosis sejak awal dan pilihan perawatan yang tepat, penglihatan yang jelas dan nyaman tetap bisa dicapai.
Jika mengalami gejala astigmatisme, segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan solusi terbaik sesuai kebutuhan kamu.
Sebab, astigmatisme adalah masalah penglihatan yang cukup umum, dan dapat dikoreksi dengan berbagai metode. Mulai dari kacamata hingga operasi laser.
Jangan sepelekan gejala seperti penglihatan kabur dan sakit kepala, karena penanganan dini dapat meningkatkan kualitas hidup, dan kenyamanan dalam beraktivitas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: American Optometric Association