Selasa, 22 APRIL 2025 • 11:00 WIB

8 Tanda Orang Dewasa yang Sering Dihukum Saat Kecil Menurut Psikologi

Author

Ilustrasi orang dewasa yang sering dimarahi.

INDOZONE.ID - Pola asuh yang keras dan penuh hukuman bisa meninggalkan jejak psikologis yang tidak terlihat, namun sangat terasa dampaknya. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh hukuman cenderung membawa luka batin hingga dewasa.

Menurut para ahli psikologi, ada ciri-ciri orang dewasa yang dihukum saat kecil yang bisa dikenali dari cara mereka berpikir, merespons emosi, dan menjalin hubungan. Apa saja efeknya? Berikut diantaranya.

8 Ciri-ciri Orang Dewasa yang Dihukum Saat Kecil

Ilustrasi dihukum saat kecil.

1. Kesulitan Menetapkan Batas dalam Relasi Sosial

Efek hukuman masa kecil pada orang dewasa salah satunya terlihat dari cara mereka membangun hubungan sosial. Mereka mungkin kesulitan menetapkan batas sehat dalam hubungan, baik sebagai pasangan, teman, atau rekan kerja.

Ketakutan akan penolakan atau dihakimi membuat mereka merasa tidak bebas menjadi diri sendiri, bahkan cenderung terlalu mengontrol atau terlalu tunduk pada orang lain.

Baca Juga: Kenapa Anak Sering Membantah? Ini 10 Alasan yang Sering Tak Disadari Orang Tua

2. Menyimpan Rasa Benci terhadap Orang Tua

Dampak sering dihukum saat kecil juga bisa muncul dalam bentuk kebencian terhadap figur orang tua. Tanpa komunikasi yang terbuka dan penuh empati di masa kecil, anak-anak tumbuh dengan luka emosional yang tak pernah terungkap.

Saat dewasa, kebencian ini bisa berkembang menjadi rendahnya harga diri atau hubungan keluarga yang tidak sehat.

3. Sulit Menyesuaikan Diri dengan Aturan Sosial

Alih-alih memahami aturan sebagai pedoman, mereka justru memandangnya sebagai bentuk pengekangan. Ini merupakan salah satu tanda psikologis orang dewasa yang dihukum saat masih kecil.

Mereka sering merasa tidak nyaman dengan ekspektasi dari lingkungan atau masyarakat karena terbiasa dikendalikan tanpa diberi kesempatan berdiskusi saat kecil.

4. Cenderung Bertindak Impulsif

Trauma yang tidak pernah disembuhkan bisa membuat seseorang lebih mudah bertindak tanpa berpikir panjang. Reaksi emosional yang tidak terkontrol menjadi bagian dari akibat didikan keras saat kecil.

Saat dihadapkan pada tekanan atau konflik, mereka kesulitan merespons secara rasional karena terbiasa menekan emosi sejak kecil.

Baca Juga: 8 Tanda Anda Orang Tua yang Terlalu Protektif Tanpa Disadari, Apa Saja?

5. Terlalu Bergantung pada Validasi Eksternal

Didikan yang keras dan penuh kontrol membuat anak tidak terbiasa membangun kepercayaan diri secara alami.

Ketika dewasa, mereka mencari pengakuan dari orang lain untuk merasa berharga. Mereka berusaha tampil sempurna agar diterima, dan ini dapat memengaruhi hubungan sosial maupun profesional mereka.

6. Kesulitan Mengenal Jati Diri

Ketika masa kecil dipenuhi dengan larangan dan hukuman, anak tidak diberikan ruang untuk mengeksplorasi siapa dirinya.

Saat dewasa, ini menjelma menjadi kebingungan dalam mengambil keputusan, menentukan tujuan hidup, hingga membangun identitas diri yang kokoh.

7. Merasa Tidak Layak Dihargai

Salah satu dampak sering dihukum saat kecil adalah munculnya keyakinan bahwa dirinya tidak cukup baik.

Ini membuat mereka merasa tidak pantas dicintai atau dihargai, sehingga sering meragukan nilai diri sendiri dan menarik diri dari lingkungan sosial.

8. Menyimpan Kemarahan Terpendam

Banyak orang dewasa menyimpan amarah yang tidak pernah tersalurkan sejak masa kecil. Amarah ini bisa muncul dalam bentuk sarkasme, sikap defensif, atau bahkan diam yang penuh tekanan.

Inilah salah satu efek hukuman masa kecil pada orang dewasa yang sering tidak disadari, namun sangat memengaruhi kualitas hidup dan hubungan mereka.

Setiap anak berhak tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih dan pengertian. Akibat didikan keras saat kecil tidak selalu terlihat secara langsung, namun bisa memengaruhi kehidupan seseorang hingga bertahun-tahun ke depan.

Jika kamu merasa memiliki tanda-tanda di atas, tidak ada salahnya mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor untuk memulihkan luka emosional dari masa lalu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Yourtango.com