Ilustrasi pria alami masalah kesehatan mental
INDOZONE.ID - Social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial adalah ketakutan yang terus-menerus terhadap penghinaan, penilaian negatif, atau rasa malu dalam situasi sosial.
Orang dengan gangguan ini memiliki kecemasan yang sangat kuat sehingga mengganggu fungsi atau aspek kehidupan sehari-hari, seperti pekerjaan atau hubungan. Gangguan kecemasan sosial dulu disebut fobia sosial.
Dilansir dari health.com, para peneliti belum mengetahui secara pasti apa penyebab gangguan kecemasan sosial. Namun faktor risiko seperti riwayat keluarga yang mengalami gangguan kecemasan sosial atau pengalaman sosial yang traumatis dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gangguan tersebut.
Baca Juga: Cegah Melonjaknya Kasus DBD, Legislator Dukung Pemprov DKI Gencarkan Layanan Vaksin DBD
Orang dengan gangguan kecemasan sosial mungkin menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk takut melakukan sesuatu atau mengalami gejala fisik seperti mual atau detak jantung yang cepat jika mereka diminta untuk berbicara di depan orang lain.
Secara umum, orang dengan gangguan kecemasan sosial merasakan kecemasan yang parah saat berada bersama orang asing atau orang yang memperhatikan mereka.
Perasaan ini lebih kuat daripada rasa malu atau kepribadian introvert, dan paling sering berkembang pada masa kanak-kanak atau remaja, namun bisa jadi saat dewasa.
Baca Juga: Dokter Ini Ungkap Bahaya Kemasan Makanan Pakai Staples
Beberapa pengalaman yang dapat memicu kecemasan meliputi:
1. Bertemu dengan orang-orang baru, khususnya orang-orang yang mempunyai otoritas
2. Menjadi pusat perhatian, misalnya saat berpidato atau harus berbagi sesuatu tentang diri di ruangan yang penuh orang
3. Pergi ke acara sosial yang melibatkan orang asing
4. Menghadiri pesta
5. Makan di depan umum
6. Menggunakan toilet umum
Sedangkan gejala fisik orang yang mengalami gangguan kecemasan sosial, meliputi:
1. Muka Memerah
2. Berkeringat
3. Gemetaran
4. Detak jantung cepat
5. Postur tubuh yang kaku
6. Mual
7. Ucapan lembut
8. Menghindari kontak mata
Anak-anak dengan gangguan kecemasan sosial mungkin menunjukkan gejala yang berbeda atau tambahan. Hal ini termasuk menangis atau mengamuk, serta menolak berpartisipasi dalam aktivitas kelas atau teman sebaya seperti olahraga atau pesta ulang tahun.
Baca Juga: Tahu VS Tempe, Mana Yang Lebih Unggul Nutrisinya?
Para peneliti tidak mengetahui penyebab pasti dari gangguan kecemasan sosial, namun mereka yakin hal ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor.
Salah satunya adalah adanya kecenderungan genetik untuk mengembangkan kondisi tersebut, yang seringkali diturunkan dalam keluarga.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti yang mengamati ratusan pasangan kembar selama lebih dari satu dekade menemukan bahwa memiliki ikatan genetik dengan kelainan ini meningkatkan kemungkinan terkena gangguan kecemasan sosial.
Peneliti juga percaya bahwa pengalaman pribadi tertentu dapat menyebabkan gangguan kecemasan sosial, seperti:
1. Memiliki orang tua yang mencontohkan perilaku cemas dalam atau sebelum situasi sosial
2. Memiliki orang tua yang terlalu protektif atau kasar
3. Mengalami pengalaman sosial yang penuh tekanan selama masa kanak-kanak, seperti diintimidasi atau dibungkam saat tampil di depan umum
Writer: Ananda F.L
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health