Kategori Berita
Media Network
Kamis, 10 OKTOBER 2024 • 21:03 WIB

Memahami Rentetan Peristiwa Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa dari Segi Sosiologis, Ada Apa?

Ilustrasi anak deperesi diminta orang tua bunuh diri (Pexels/Pixabay)

INDOZONE.ID - Pencegahan bunuh diri dapat dilakukan dengan intervensi sosial melalui tindakan masyarakat, sebagai peran penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan suportif.

Ini akan memberikan rasa aman kepada semua manusia tanpa harus menyepelekan setiap kondisi yang dialaminya, sehingga memberikan rasa keterhubungan dan rasa dihargai.

Peran keluarga dan komunitas sangat penting sebagai upaya pencegahan bunuh diri. Keluarga yang kuat dengan komunikasi baik serta kepedulian baik dapat mencegah terjadinya isolasi sosial bagi mahasiswa.

Komunitas atau teman sebaya menjadi cara kedua setelah keluarga, karena teman sebaya harus memberikan dorongan kepedulian dan menyediakan ruang untuk berinteraksi saling bertukar kondisi yang sedang dialami oleh setiap mahasiswa, agar mengarah terhadap tindakan positif.

Perlu keberanian untuk bicara tentang kondisi yang sedang dialami, tanpa harus menghakimi setiap kondisinya.

Ruang kontemplasi menjadi penguat perasaan seseorang untuk mengingatkan tentang rasa sabar, keikhlasan, dan kesadaran adanya rasa cinta yang melebihi manusia.

Bunuh diri dijelaskan sebagai mati dengan cara disengaja. Pandangan menurut aliran human behavior, terdapat satu makna dalam tindakan bunuh diri yakni suicide.

Secara etimologis kata “suicide“, berasal dari kata Sui yang artinya diri atau self, dan Caedera yaitu membunuh.

Jika diartikan, bunuh diri menjadi anggapan sebagai bentuk pelarian dari situasi dunia nyata dengan tujuan kembali ke alam lain dalam keadaan nyaman, damai, dan tentram.

Peristiwa bunuh diri menjadi salah satu permasalahan gangguan masyarakat dengan jumlah kasus terbanyak ke-4.

Dilansir dari web resmi Pusiknas.polri.go.id, di tahun 2024 tepatnya periode Januari-19 Agustus, terdapat 852 orang yang nekat melakukan tindakan bunuh diri.

Di antara jumlah tersebut, terdapat tindakan bunuh diri yang terjadi di kalangan akademisi dan mahasiswa.

Seperti di Surabaya, Jawa Timur, mahasiswa ditemukan meninggal akibat bunuh diri dengan cara melompat dari Gedung Universitas Petra Surabaya pada Selasa ( 1/10/2024).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Pusiknas.polri.go.id

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Memahami Rentetan Peristiwa Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa dari Segi Sosiologis, Ada Apa?

Link berhasil disalin!