Ilustrasi area kewanitaan bengkak. (freepik.com)
Ilustrasi menjaga kesehatan area kewanitaan. (freepik.com)
Jika pelumasan alami kurang, gunakan pelumas berbahan dasar air untuk mengurangi gesekan. Hindari pelumas berbahan kimia keras yang dapat menyebabkan iritasi.
Gunakan kondom dan pelumas yang hipoalergenik untuk mengurangi risiko alergi. Hindari produk beraroma, berwarna, atau mengandung bahan kimia yang dapat memicu iritasi.
Bersihkan area kewanitaan dengan air hangat dan sabun lembut tanpa pewangi.
Hindari douching (membilas area kewanitaan dengan campuran air dengan bahan-bahan lain seperti cuka, baking soda atau cairan pembersih khusus) karena dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri.
Setelah berhubungan, pastikan untuk membersihkan area tersebut dengan lembut.
Lakukan aktivitas seksual dengan lembut untuk mengurangi risiko cedera atau trauma. Komunikasikan dengan pasangan jika merasa tidak nyaman.
Ilustrasi kompres dingin. (freepik.com)
Jika pembengkakan sudah terjadi, berikut adalah beberapa cara untuk meredakannya:
Gunakan kompres dingin atau es yang dibungkus kain untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri. Tempelkan selama 10–15 menit dengan jeda di antara sesi.
Beristirahatlah dan hindari aktivitas seksual hingga pembengkakan mereda. Kenakan pakaian longgar dan celana dalam berbahan katun untuk mengurangi iritasi.
Minyak kelapa dapat digunakan sebagai pelembap alami karena sifat anti-inflamasinya. Oleskan pada area yang teriritasi untuk membantu meredakan pembengkakan.
Mandi sitz atau rendaman air hangat dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan. Tambahkan garam Epsom atau oatmeal koloid untuk efek menenangkan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com