Minggu, 10 MARET 2024 • 20:30 WIB

3 Hal yang Perlu Diketahui tentang Gangguan Mood hingga Depresi pada Wanita

Author

Ilustrasi orang depresi. (Freepik)

INDOZONE.ID - Ketika rasa sedih seringkali mengganggu, depresi datang sebagai gangguan mood serius yang mempengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku seseorang terutama wanita.

Dalam pemaparan kali ini, kita akan membahas tentang depresi pada wanita dan fakta-fakta penting di dalamnya.

1. Depresi sebagai Kondisi Medis

Gangguan Depresi ini lebih umum terjadi pada wanita karena pengalaman biologis, hormonal, dan sosial yang berbeda dari laki-laki. (freepik.com)

Meskipun bagi sebagian orang menganggap gangguan mood hal biasa, faktanya gangguan ini adalah hal yang serius.

Semua orang bisa merasakan depresi, namun gangguan ini lebih umum terjadi pada wanita karena pengalaman biologis, hormonal, dan sosial yang berbeda dari laki-laki.

Penting untuk dicatat bahwa depresi bukanlah hasil dari tindakan atau kelalaian seorang wanita.

Baca Juga: Penelitian Klaim Aromaterapi Membantu Para Pengidap Depresi Kembali Pulih

2. Depresi Memiliki Tanda dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala umum depresi meliputi kecemasan atau perasaan mudah tersinggung, perasaan putus asa, tidak berharga, atau tidak berdaya, kehilangan minat atau kesenangan dan sebagainya (freepik.com)

Gejala umum depresi meliputi kecemasan atau perasaan mudah tersinggung, perasaan putus asa, tidak berharga, atau tidak berdaya, kehilangan minat atau kesenangan pada hobi dan aktivitas. \

Selain itu merasa kelelahan, kurang energi, atau merasa lambat, kesulitan berkonsentrasi, mengingat, atau membuat keputusan dan banyak lagi.

Gejala-gejala ini dapat menghambat kemampuan seseorang untuk berpikir, bekerja, tidur, belajar, makan, dan menikmati hidup.

Jika kamu mengalami gejala tersebut hampir setiap hari, selama minimal 2 minggu, segera konsultasikan dengan professional.

Penting untuk diingat bahwa depresi tidak terlihat sama untuk setiap orang. Ada yang mengalami banyak gejala, sementara yang lain hanya mengalami beberapa.

3. Beberapa Jenis Depresi Khusus pada Wanita

Kehamilan, masa pascamelahirkan, siklus menstruasi, dan perimenopause terkait dengan perubahan fisik dan hormonal yang dapat memicu fase depresi pada beberapa wanita. (freepik.com)

Beberapa jenis depresi muncul pada tahapan tertentu dalam hidup wanita. Kehamilan, masa pascamelahirkan, siklus menstruasi, dan perimenopause, terkait dengan perubahan fisik dan hormonal yang dapat memicu fase depresi pada beberapa wanita.

Baca Juga: Korea Selatan Alami Krisis Kesehatan Mental, Pasien Depresi Didominasi Wanita Usia 20-an

Pertama, gangguan disforia pramenstruasi adalah bentuk lebih intens dari sindrom pramenstruasi, atau PMS, yang terjadi beberapa minggu sebelum menstruasi.

Gangguan ini menyebabkan beberapa gejala seperti mood sedih, mudah marah, atau mudah tersinggung, pemikiran bunuh diri, perubahan selera makan, kembung, nyeri payudara, dan nyeri sendi atau otot.

Kedua, depresi perinatal yang terjadi selama kehamilan atau setelah melahirkan. Ini lebih dari sekadar "blues" yang dirasakan banyak ibu baru setelah melahirkan.

Wanita dengan depresi perinatal merasakan kesedihan, kecemasan, dan kelelahan yang sangat ekstrem, sehingga sulit untuk menjalankan tugas sehari-hari, termasuk merawat diri atau orang lain.

Ketiga, depresi perimenopause mempengaruhi beberapa wanita selama transisi menuju menopause. Seperti gangguan tidur, perubahan mood, kecemasan, kesedihan, atau kehilangan kesenangan.

Depresi pada wanita bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Depresi bukanlah sebagai akibat dari tindakan atau ketidakmampuan seseorang dalam mengelola perasaan.

Jangan takut untuk mencari dukungan dan bantuan ke seseorang yang kamu kenal atau pergi ke professional untuk menangani gejala depresi ini.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Nimh.nih.gov