INDOZONE.ID - Kesehatan mental dan fisik memiliki hubungan erat yang tidak dapat diabaikan.
Pikiran dan perasaan seseorang dapat memengaruhi kondisi tubuhnya, baik secara positif maupun negatif.
Berikut adalah ulasan lengkap tentang bagaimana pengaruh pikiran dan perasaan terhadap kesehatan mental dan beberapa cara untuk mengelola dampaknya.
Baca Juga: 43% Gen Z di Indonesia Termasuk Sandwich Generation, Benarkah Kesehatan Mental Terancam?
Ketegangan Pikiran dan Efeknya pada Tubuh
Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang diminta untuk presentasi tiba-tiba sering mengalami ketegangan.
Rasa takut dan gugup sebelum presentasi dapat memengaruhi kerja organ tubuh, seperti:
- Ginjal: Perasaan cemas dapat menyebabkan seseorang sering ingin buang air kecil.
- Jantung: Detak jantung menjadi lebih cepat.
- Napas: Pola napas berubah menjadi lebih pendek dan cepat.
Dilansir dari YouTube @SB30Health, ketegangan ini menunjukkan bagaimana pikiran negatif dan stres dapat membebani tubuh, sehingga memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Menurut Riset, Ada 5 Efek Positif Motoran Terhadap Kesehatan Mental
Stres sebagai Penyebab Penyakit
Dokter sering menanyakan tingkat stres pasien untuk memahami kondisi mereka lebih baik. Misalnya:
- Maag Kronis: Pasien dengan stres tinggi sering kali sulit sembuh, meskipun telah menjalani pengobatan.
- Nyeri Leher: Nyeri bisa hilang sementara dengan obat, tetapi kembali muncul jika stres tidak diatasi.
Hal ini menegaskan pentingnya pengelolaan stres untuk mempercepat proses penyembuhan.
Baca Juga: Riset: Remaja Jomblo Punya Tingkat Depresi Lebih Rendah dan Kesehatan Mental Lebih Baik
Emosi Positif untuk Kesehatan yang Lebih Baik
Sebaliknya, perasaan bahagia dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Sebagai contoh:
- Kebahagiaan: Ketika seseorang yang menyukai hewan melihat kucing atau anjing, tubuh mereka menghasilkan hormon kebahagiaan seperti endorfin.
Hal ini membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Trauma: Namun, jika seseorang memiliki trauma terhadap hewan, seperti pernah digigit atau dicakar, tubuh mereka justru menghasilkan hormon adrenalin.
Hal ini memicu respons waspada, seperti bersiap untuk melawan atau melarikan diri.
Melatih pikiran untuk menerima bahwa "binatang tidak akan mengganggu jika tidak diganggu" adalah salah satu cara mengubah pola pikir negatif menjadi positif.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Masih Terjebak Luka Masa Lalu dan Dampaknya pada Kesehatan Mental
Meditasi: Seni Penyembuhan yang Efektif
Menurut dr. Shigeo Haruyama, penulis buku The Miracle of Endorphin, meditasi adalah inti seni penyembuhan dari Timur.
Meditasi bukan hanya soal mengosongkan pikiran, tetapi juga menciptakan rasa nyaman dalam diri.
- Manfaat Meditasi: Di Eropa, meditasi digunakan sebagai terapi pendamping untuk penyembuhan kanker.
- Contoh Nyata: Artis Indonesia, Titiek Puspa, pernah menggunakan meditasi sebagai pendamping pengobatan medisnya hingga berhasil sembuh dari kanker.
Baca Juga: 4 Cara Efektif Atasi Luka Masa Lalu yang Pengaruhi Kesehatan Mental
Pikiran dan perasaan memainkan peran penting dalam kesehatan mental dan fisik seseorang.
Pikiran positif dan pengelolaan stres yang baik dapat membantu mempercepat penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Dengan menerapkan meditasi serta melatih cara berpikir yang sehat, siapa pun dapat menciptakan keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental.
Jadi, mulailah dari hal kecil seperti berpikir positif, menghargai momen bahagia, dan mengelola stres dengan baik untuk mencapai hidup yang lebih sehat dan berkualitas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube