Ilustrasi anak kos (Pixabay/Morsa Images)
Menjadi anak kos memang gampang-gampang susah. Hidup jauh dari orang tua menuntutmu senantiasa harus bisa bertanggung jawab dengan apapun yang kamu pilih dan lakukan.
Termasuk dalam hal membeli barang-barang dan kebutuhan. Padahal banyak di antara kita yang seringkali memberi barang bukan karena fungsi, melainkan estetika.
Baca juga: 5 Alasan Gaya Hidup Minimalis Penting untuk Milenial, Salah Satunya Bikin Produktif
Belum lagi, alasan ‘dibuang sayang’ dan ‘siapa tahu nanti masih dibutuhkan’ jadi salah satu celah untuk tidak jadi menyingkirkan barang yang sebarannya tidak terlalu dibutuhkan. Hingga akhirnya barang-barang tersebut menguasai seluruh kamar dan memperbudak kita karena harus rajin merawat dan membersihkannya.
Nah, bagi kamu anak kos yang berstatus mahasiswa hal ini tentu sangat merepotkan. Sebab kamu harus sibuk membagi waktu untuk kuliah, bersosialisasi, dan membereskan seluruh sudut ruang kamar.
Oleh sebab itu kamu harus cermat memilih setiap barang, furnitur, atau pernak-pernik yang digunakan di kamar kos. Sebelum membeli barang-barang tersebut, kami pun harus tahu prinsip hidup minimalis agar lebih hemat.
Berikut tips hidup minimalis ala penulis buku 'Goodbye Things', Fumio Sasaki yang akan mengajak kamu untuk berpikir seribu kali setiap kali ingin membeli barang baru.
1. Jangan beli barang ‘kembar’
Seringkali kita lupa berapa banyak jumlah benda persis sama yang dimiliki karena tidak punya tempat khusus. Inilah awal mula yang menjadi penyebab utama kamar kos menjadi semakin sempit.
Karena itu kamu harus menghindari membeli barang kembar atau yang persis sama. Pertimbangkan, misalnya jika sudah punya pulpen bertinta hitam dan masih banyak isinya, buat apa membelinya lagi dengan merek berbeda.
2. Tak perlu mengisi semua sudut ruang kamar
Ketika ada celah untuk mengisi barang di sudut ruang yang kosong atau tak terpakai, jangan serta-merta berpikir untuk mengisinya. Biarkan saja ada cek yang kosong di kamar kos mu.
Sebab bila selalu ingin mengisi bagian yang kosong kamu akan terus membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Misalnya kamu ingin mengisi buku-buku kuliah yang banyak, lalu tergoda membeli rak buku. Sementara, rak yang ada masih bisa diisi dan digunakan. Mubazir bukan?
3. Tidak perlu membeli barang sebagai stok
Kamu pasti akan membeli kebutuhan pokok setiap bulan, seperti deterjen, sabun mandi, sampo dan kebutuhan lainnya dengan menghabiskan uang jatah bulanan yang diberikan orang tua. Nah, jangan pernah membeli barang selama masih ada isinya atau masih bisa digunakan.
Jika sudah habis, pergilah ke toko dengan membeli satu pak baru dan jangan pernah tergiur bila ada promo dengan barang yang akan dibeli untuk disimpan. Membeli berpak-pak barang hanya untuk diri sendiri sebetulnya egois, apalagi dalam keadaan seperti yang disebutkan, masih ada kebutuhan tak terduga yang bisa jadi belum kamu penuhi.
4. Tidak perlu ada benda koleksi
Kamu harus ingat, kamar kos yang berukuran kecil bukan museum yang dikhususkan untuk mengoleksi barang bersejarah. Karena itu kamu tidak usah repot membeli barang yang harus dikoleksi secara berseri misalnya mobil balap mainan untuk hiasan di kamar kos.
Semakin banyak barang koleksi favorit akan membuat ruang untuk bergerak menjadi sempit. Alhasil kamu akan kesulitan sendiri tinggal di kamar kos yang seperti itu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: