Di wilayah Desa Delanggu, tambah Eksan, luas lahan pertanian sawah 75 hektare dan luas desa 140 hektare. Dari 75 hektare tersebut, yang ditanami padi jenis rojolele yaitu Srinuk, seluas 15-20 hektare lainnya non rojolele.
Untuk pemasaran beras rojolele, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi UNS, Koperasi Rukun Sayur Mayur Menteng, Jakarta, dan Warung spesial serba sambal Yogyakarta.
Festival Mbok Sri, Klaten. (Z Creators/Edelweish Ratushima)
Wakil bupati Klaten, Yoga Hardaya menyambut baik adanya festival Mbok Sri yang sudah menjadi agenda tahunan ini.
"Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Klaten, sangat mengapresiasi Sanggar Rojolele yang telah menginisiasi pembudidayaan padi rojolele yang asli," kata Wabup Klaten Yoga Hardaya.
Wabup Yoga menambahkan, ciri-ciri padi rojolele yang asli itu tingginya 155 cm, bulir padi ada bulunya, setahun panen dua kali, dan citarasanya sangat berbeda dibandingkan jenis padi lainnya.
Wabup berharap, padi rojolele bisa dikembangkan di wilayah Kecamatan Delanggu, karena ikon rojolele ada di Delanggu.
Beras rojolele yang sangat ikonik ini, juga menarik minat Profesor Huang Wen Chi dari National Pingtung University Sciene and Technology (NPUST) Taiwan, yang hadir di tengah-tengah masyarakat.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators