Puisi tentang langit panjang dalam 4 bait, bisa jadi pilihan terbaik untuk dibagikan lewat pesan atau media sosial.
Semesta sedang malas melukis
Di atas kanvas angkasa lepas
Goresan awan tak tampak menawan
Percikan hujan pun enggan dalam segan
Panggilkan aku seorang pujangga
Ingin kupersilakan menulis kalimat sendu di langit biru
Karena ku sudah jenuh mengeluh
Tak ayal peluh jatuh bergemuruh
Tawa terkoyak seribu tanya
Haru biru terkoyak cemburu
Bahagia terkoyak curiga
Temu sekadar menunggu dan kini aku hanya nikmati rindu
Oleh: Aulia Kusumastuti
Langitku biru
Langitmu kelabu
Suryaku hangat
Mataharimu menyengat
Anginku syahdu
Topanmu menggulung sendu
Hujanku menyemi bunga
Hujanmu menenggelamkan istana
Aku berkata A
Dan kau bilang sebaliknya
Mengapa semua tampak indah bagiku
Tapi petaka di matamu
Bukankan semua sama langitnya
Benarkah mentari hanya satu di semesta
Apakah angin bermuka dua
Akankah hujan menghianati kita
Katakan padaku
Sebelum bayangmu pudar
Di ujung jalan itu
Oleh: Nik Amul Lia
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: