Kategori Berita
Media Network
Kamis, 15 FEBRUARI 2024 • 18:30 WIB

Parenting dengan Berbohong Meningkatkan Kebiasaan Berbohong pada Anak

Ilustrasi orang tua Gen Z mengasuh anak generasi alfa. (Freepik)

INDOZONE.ID - Salah satu kebohongan umum yang sering diberikan orangtua kepada anak yang berperilaku nakal adalah, "Jika kamu tidak berperilaku, aku akan memanggil polisi!".

Meskipun kebohongan semacam ini, ditujukan untuk mendorong perubahan perilaku dan membuat anak patuh, sebuah studi baru dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura (NTU Singapura) menyarankan bahwa anak-anak yang diberi kebohongan semacam itu lebih mungkin untuk berbohong kepada orangtua mereka.

Melalui studi terhadap 564 pasangan orangtua-anak di Singapura, para peneliti NTU Singapura menemukan bahwa paparan terhadap kebohongan putih, jenis kebohongan orangtua lain seperti mengatakan "Bagus sekali!" meskipun itu tidak benar untuk menanamkan emosi positif pada anak-anak juga dapat membuat anak-anak lebih mungkin untuk berbohong kepada orangtua mereka.

Namun, berbeda dengan kebohongan instrumental, efek ini muncul hanya ketika anak-anak tahu bahwa mereka telah diberi kebohongan.

Baca Juga: Niat Menghibur, Petugas KPPS di Samarinda yang Pakai Daster dan Bando ala Emak-emak Malah Tuai Pro Kontra

Temuan ini, yang dipublikasikan dalam Jurnal Psikologi Anak Eksperimental pada Januari, memberikan gambaran tentang bagaimana anak-anak memproses berbagai jenis kebohongan orangtua pada masa kanak-kanak.

Associate Professor dari divisi Psikologi di Sekolah Ilmu Sosial NTU Setoh Peipei mengatakan, penelitian ini menyoroti kebutuhan yang lebih dalam untuk memahami kebohongan sebagai praktik orangtua dan hubungannya dengan perilaku anak-anak.

Ilustrasi ibu dan anak

"Studi kami menunjukkan bahwa sementara kedua jenis kebohongan instrumental dan kebohongan putih yang diberikan oleh orangtua dapat menyebabkan anak-anak berbohong kepada orangtua mereka, efek dari kebohongan putih hanya terlihat pada anak-anak yang tahu bahwa mereka telah diberi kebohongan. Ini menunjukkan bahwa cara anak-anak mengembangkan perilaku berbohong dapat bergantung pada cara mereka memahami dan memproses berbagai jenis kebohongan yang diberikan kepada mereka," ujar Profesor Setoh, yang juga Direktur Laboratorium Kognisi Awal NTU itu, dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (15/2/2024).

"Mengingat bahwa orangtua adalah teladan dan pendidik bagi anak-anak mereka, perilaku berbohong orangtua secara tidak langsung dapat mendorong anak-anak bagaimana berbohong. Temuan ini seharusnya membuat orangtua berhenti sejenak ketika mendidik anak-anak dengan berbohong, meskipun kebohongan yang mereka berikan kepada anak-anak mereka mungkin dianggap sebagai hal yang tidak berbahaya," imbuhnya.

Baca Juga: Tips Mudah Membersihkan Sepatu Kulit, Cuma Pakai Soda Kue Dijamin Awet

Anggota lain dari tim peneliti ini termasuk pula mahasiswa PhD NTU dan peneliti utama Petrina Low dan seorang sarjana tamu di Laboratorium Kognisi Awal NTU Dr. Yena Kyeong.

Berikut adalah beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang penelitian ini:

1. Kebohongan Orangtua untuk Sosialisasi Anak-anak

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: NTU Singapura

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Parenting dengan Berbohong Meningkatkan Kebiasaan Berbohong pada Anak

Link berhasil disalin!