6 Keutamaan Membayar Zakat Fitrah Bagi Kaum Muslimin, Wajib Simak!

Ilustrasi berbagi kebaikan (unsplash.com)

INDOZONE.ID - Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim pada bulan Ramadhan, sebagai bentuk pengorbanan dalam rangka berbagi kebahagiaan dan keberkahan di bulan suci.

Zakat fitrah memiliki banyak keutamaan yang tidak hanya berdampak pada individu yang membayar, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan.

Artikel kali ini akan membahas tentang beberapa keutamaan membayar zakat fitrah bagi kaum Muslim.

Keutamaan Zakat Fitrah

1. Menjaga Persaudaraan

Salah satu tujuan zakat fitrah adalah untuk membantu meringankan beban kaum Muslim yang kurang mampu, sehingga mampu menjaga solidaritas sosial di antara mereka.

Baca Juga: Kenali 5 Hikmah Penting Zakat Fitrah, Umat Muslim Wajib Tahu!

Dengan membayar zakat fitrah, individu yang lebih mampu membantu mereka yang membutuhkan, menciptakan rasa persaudaraan, dan empati dalam masyarakat Muslim.

2. Membersihkan Harta

Zakat fitrah berfungsi sebagai pembersih harta bagi individu yang membayarnya. Dengan memberikan sebagian dari harta yang dimiliki kepada yang berhak, seseorang dapat membersihkan harta tersebut dari sifat serakah dan kekikiran, serta mengharap mendapat berkah dari harta yang dimiliki.

3. Menjaga Keseimbangan Sosial

Zakat fitrah juga berperan dalam menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi di masyarakat.

Dengan mendistribusikan zakat kepada yang membutuhkan, kesenjangan ekonomi dapat diredam dan masyarakat dapat hidup dalam harmoni dan kesatuan.

4. Mensucikan Jiwa Raga

Membayar zakat fitrah adalah salah satu cara untuk menyucikan jiwa seseorang.

Dalam Islam, kekayaan yang tidak dibersihkan dengan pembayaran zakat akan menjadi beban di hari kiamat.

Oleh karena itu, membayar zakat fitrah adalah langkah yang penting dalam memperbaiki hubungan seseorang dengan Allah SWT.

5. Memperoleh Pahala dan Kebaikan

Rasulullah SAW bersabda, "Zakat fitrah adalah penyucian bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan perbuatan dosa serta memberi makan bagi orang miskin." (HR. Ibnu Majah).