Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kasgot dapat meningkatkan hasil panen hingga 20-30% dibandingkan dengan penggunaan pupuk organik lainnya.
Hal ini sangat menguntungkan bagi petani yang menginginkan peningkatan produktivitas tanpa harus bergantung pada pupuk kimia yang mahal dan merusak lingkungan.
Selain meningkatkan pertumbuhan tanaman, penggunaan pupuk kasgot juga dapat membantu memperkuat ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.
Hal ini karena pupuk kasgot dapat meningkatkan produksi senyawa antipatogen pada tanaman, sehingga membuatnya lebih tahan terhadap serangan penyakit.
Baca Juga: Keren! Sampah di Boyolali Berhasil Diubah Jadi Pupuk Sampai Dilirik Puan Maharani
Senyawa-senyawa ini termasuk enzim dan protein yang dapat melindungi tanaman dari serangan mikroorganisme patogen dan hama.
Dengan demikian, penggunaan pupuk kasgot tidak hanya membantu dalam meningkatkan hasil panen, tetapi juga mengurangi kebutuhan akan pestisida kimia yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia.
Penelitian terbaru telah dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan hara pupuk kasgot sesuai standar Permentan 2019.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO) yang telah disandingkan dengan hasil uji analisis pupuk organik padat di laboratorium yang tersertifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasgot yang dihasilkan dari berbagai jenis sampah organik telah memenuhi standar Permentan 2019 sebagai pupuk organik.
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pupuk kasgot merupakan solusi yang sangat baik untuk pertanian berkelanjutan.
Dengan manfaatnya yang meliputi peningkatan kesuburan tanah, peningkatan hasil panen, dan perlindungan lingkungan, pupuk kasgot layak untuk dipertimbangkan sebagai bagian dari praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Ejournal.unib.ac.id