Elia Imanuel Putra, anak Iguh, juga meninggalkan pesan yang penuh kesedihan dan kekecewaan:
"Aku hanya meminta uang sekolah, tapi kau bersikap seperti itu. Kau selalu bilang raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak mendukung aku dengan biaya sekolah. Maafkan aku karena tidak bisa menjadi anak yang sempurna, karena manusia tidak ada yang sempurna. Bahkan istrimu saja kau tinggalkan karena kau menuntut kesempurnaan darinya. Tapi ketahuilah, hanya Tuhan yang sempurna."
Baca Juga: Dedikasi Dr. Hamid Choi: 7 Tahun Menerjemahkan Al Quran dan Hadits ke Bahasa Korea
Polisi masih terus menyelidiki kasus ibu dan anak tewas tinggal kerangka ini untuk menemukan penyebab pasti kematian Iguh dan Elia.
Pesan haru di dinding ini memberikan wawasan tentang hubungan keluarga yang bermasalah dan kondisi emosional korban sebelum mereka meninggal.
Penemuan kerangka dan pesan haru di dinding ini mengejutkan masyarakat setempat dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi selama beberapa tahun terakhir.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram @ahquote