Mengintip Gaya Hidup Warga Sardinia, Banyak yang Hidup Hingga Usia 100 Tahun Bahkan Lebih

Kehidupan warga Sardini di Italia. (Expartat)

INDOZONE.ID - Pulau Sardinia adalah salah satu dari beberapa pulau yang terpisah dari daratan utama Italia. Pulau Sardinia merupakan pulau ke 2 terbesar di daerah Mediterania setelah Pulau Sisilia, dimana 2 pulau ini sama-sama dimiliki oleh Italia.

Selain dikenal dengan pantai-pantainya yang indah, Pulau Sardinia ternyata juga dikenal sebagai daerah dengan banyak orang yang hidup hingga usia 100 tahun lebih.

Dilansir dari Salon, Sardinia merupakan salah satu dari lima "zona biru" dunia, yang disebabkan karena tingginya jumlah penduduk di sana yang berusia hingga 100 tahun lebih. Definisi zona biru ini didapatkan dari dua peneliti umur panjang, Michel Poulain dan Giovanni Mario Pes, yang melingkari wilayah Sardinia di peta dengan tinta biru, bersamaan dengan 4 daerah lainnya yang juga masuk dalam lingkaran tinta biru ini, yaitu Nicoya (Kosta Rika), Okinawa (Jepang), Loma Linda (California, AS), dan Ikaria (Yunani).

Di Sardinia sendiri, disebutkan bahwa daerah ini memiliki jumlah orang yang berusia lebih dari 100 tahun dua kali lipat dari rata-rata global. Para peneliti mengatakan, gaya hidup yang dilakukan oleh orang-orang Sardinia-lah yang kemungkinan besar berkontribusi pada umur panjang mereka. Gaya hidup yang dimaksud antara lain:

Baca Juga: Fenomena “Bed Rotting”: Gaya Hidup Santai yang Viral di Kalangan Anak Muda

1. Konsumsi makanan berbahan dasar tumbuhan

Sekitar 90 persen bahan makanan di daerah zona biru merupakan makanan yang berbahan dasar dari tumbuh-tumbuhan seperti misalnya biji-bijian utuh, jenis polong-polongan, dan kacang-kacangan.

2. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik sehari-hari adalah kunci lain yang berkontribusi terhadap umur panjang mereka. Di Sardinia, aktivitas fisik ini dilakukan dengan berjalan naik turun di jalanan curam Sardinia hanya sekedar untuk menyapa tetangga mereka, atau dengan tujuan untuk merawat kebun mereka, dimana memberikan keuntungan tambahan berupa sumber makanan lokal dan musiman. Bahkan, penduduk Sardinia yang berusia sudah tua dan sudah di masa pensiun, masih banyak yang tetap rutin melakukan aktivitas fisik seperti ini.

3. Memprioritaskan Keluarga dan Komunitas

Di Sardinia, orang tua tetap dirawat oleh keluarga, dimana para suadara kandung terkadang bergantian mengurus orang tua mereka, sesuatu hal yang sebenarnya juga umum terjadi di Indonesia. Tentunya, hal ini tidak hanya dapat mengurangi rasa kesepian di hari tua, namun juga bermanfaat bagi mereka yang mengasuh orang tua, dimana dapat belajar banyak hal terkait kehidupan dari para lansia yang diasuhnya.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Negara Terbahagia di Dunia, Warga Swedia Terapkan Gaya Hidup 'Lagom', Ini 5 Prinsipnya

Selain itu, wanita lansia di Sardinia juga selalu pergi ke gereja bersama-sama, serta memiliki lingkungan sosial yang berkomitmen kuat untuk memastikan bahwa mereka tidak akan pernah merasa kesepian. Perilaku yang sehat seperti ini tentu memberikan penularan vibes positif tertentu yang membantu orang-orang untuk selalu mengonsumsi makanan yang tepat dan bergerak serta tetap bersosialisasi

4. Memiliki tujuan hidup yang kuat

Michel Poualin mengatakan, di Sardinia ada sebuah frasa berbunyi "a chent annos", yang berarti "sampai jumpa saat kita berusia 100 tahun". Dan Buettner, yang pernah bekerja sama dengan Poulain dan Pes dalam penulisan buku terkait rahasia hidup lama di zona biru, mengungkapkan, bahwa dia telah mewawancarai 380 orang berusia seratus tahun, dan hanya lima orang diantaranya yang mengatakan mereka tidak tergabung dalam komunitas berbasis agama.

Terlepas dari religus atau tidaknya mereka, biasanya terdapat sebuah ritual harian semacam meditasi atau sesuatu yang lebih sosial seperti happy hour, yang dilakukan setelah hari kerja hanya untuk sekedar bersantai dan terhubung kembali dengan tujuan hidup mereka.

  Banner Z Creators.