Ratusan ribu warga Turki memadati Jembatan Galata untuk menggelar aksi solidaritas untuk Palestina.
INDOZONE.ID - Pada hari pertama Tahun Baru 2025, Istanbul mencatat sejarah dengan ratusan ribu warga Turki memadati Jembatan Galata untuk menggelar aksi solidaritas Palestina.
Aksi ini digelar setelah shalat subuh sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Gaza yang tengah menghadapi serangan genosida dari Israel.
Baca Juga: Para Pemuda Jepang Bersatu dalam Aksi Solidaritas Gaza di Stasiun Shibuya, Tokyo
Jembatan Galata yang dikenal sebagai salah satu ikon kota Istanbul, menjadi lokasi strategis untuk aksi solidaritas di Turki untuk Palestina.
Suasana subuh yang biasanya tenang berubah menjadi lautan manusia yang dipenuhi semangat perjuangan.
Para demonstran membawa spanduk dan meneriakkan slogan-slogan yang mendukung warga Palestina serta mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Israel.
Demonstrasi ini bukan sekadar aksi biasa namun menjadi kisah inspiratif antar manusia dengan memperhatikan nilai-nilai solidaritas yang menginspirasi.
Dengan latar belakang Jembatan Galata yang bersejarah, kegiatan ini mengirim pesan kuat kepada dunia tentang pentingnya solidaritas internasional dalam menghadapi pelanggaran hak asasi manusia.
Dilansir dari TRT World, aksi solidaritas Turki untuk Palestina di Jembatan Galata besar ini mendapat dukungan luas dari 400 lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tersebar di seluruh Turki.
Para LSM tersebut bekerja sama untuk mengoordinasikan demonstrasi, mengatur logistik, serta menyuarakan aspirasi rakyat Turki kepada komunitas internasional.
Dalam aksi ini, para peserta tidak hanya hadir untuk menunjukkan dukungan, tetapi juga untuk menyerukan perdamaian dunia dan penghentian kekerasan di Gaza.
Baca Juga: Aksi Solidaritas 14.000 Sepatu Berjejer di Belanda, Kenang Korban di Palestina
Ratusan ribu warga Turki memadati Jembatan Galata untuk menggelar aksi solidaritas untuk Palestina.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TRT World