Kadang, kita bingung harus bilang apa saat menemani orang yang sedang berduka. Tapi, mengucapkan “semua pasti ada alasannya” justru bisa membuat mereka merasa diabaikan.
David Kessler, ahli dalam topik kesedihan, menyarankan untuk menunjukkan empati dengan cara sederhana. Ucapkan, “Aku turut berduka,” atau bagikan kenangan indah tentang orang yang telah tiada. Kehadiranmu jauh lebih berarti daripada kata-kata yang terdengar klise.
Hubungan dengan pasangan tidak akan selalu sempurna. Menurut Terrence Real, seorang terapis keluarga, penting untuk sesekali mengevaluasi hubunganmu dengan pertanyaan sederhana: “Apakah aku mendapatkan cukup dari hubungan ini sehingga aku bisa menerima kekurangannya?”
Menerima kekurangan pasangan adalah bagian penting dari membangun hubungan yang langgeng dan penuh kasih.
Banyak orang merasa cemas tentang kehidupan seksual mereka karena sering membandingkan diri dengan orang lain. Tapi, menurut Lori Brotto, seorang psikolog, tidak ada standar “normal” dalam hal ini.
Daripada fokus pada seberapa sering, lebih baik tanyakan pada dirimu sendiri, “Apakah aku menikmati kehidupan seksualku?” Kebahagiaan dalam hubungan intim lebih tentang kualitas, bukan kuantitas.
Dr. Ruth Westheimer, seorang terapis terkenal, menyarankan untuk tidak terlalu menghitung siapa yang lebih sering mengundang atau merencanakan acara.
Ambil inisiatif dan undang orang-orang terdekat untuk berkumpul, bukan karena kamu berharap balasan, tapi karena kamu menikmati momen kebersamaan itu. Kadang, kebahagiaan datang dari langkah kecil seperti ini.
Hubungan yang erat tidak terjadi begitu saja, mereka membutuhkan perhatian dan usaha. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana di atas, kamu bisa memperkuat hubungan dengan orang-orang terdekatmu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cnalifestyle.channelnewsasia.com