5 Ciri Kamu Ternyata Punya Banyak Amarah Terpendam, Jangan Anggap Remeh!

Ilustrasi marah. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Setiap orang memiliki perasaan masing-masing, tergantung pada situasi yang dijalaninya.

Beberapa orang mengekspresikan perasaannya, seperti senang, sedih, dan amarah, secara jelas. Akan tetapi, ada juga yang justru tak mampu melakukannya.

Nah, memendam perasaan tertentu, terutama amarah, bukan sesuau yang baik. Amarah terpendam dapat menjadi bom waktu yang meledak tak terkendali.

Apakah kamu salah satu orang yang tak bisa mengekspresikan perasaan? Jika kamu sendiri tidak menyadarinya, INDOZONE akan membantumu mengenali tanda-tanda amarah terpendam.

Baca Juga: 5 Zodiak ini Dikenal Mudah Marah, Jangan Sampai Nyenggol!

5 Tanda-tanda Amarah Tersembunyi pada Diri Kamu

Ilustrasi marah-marah di jalan dan menyetir agresif.

1. Gaya Menyetirmu Agresif

Kalau kamu sering kesal di jalanan, suka memotong jalur orang, klakson berkali-kali, atau bahkan mengumpat ke pengendara lain, itu bisa jadi sinyal kamu menyimpan amarah. Ini adalah salah satu gejala punya banyak marah dipendam yang kerap tidak disadari.

Orang yang sedang marah, cenderung merasa seolah-olah dia yang paling benar di jalan dan pengemudi lain salah semua. Gaya menyetir agresif bisa menjadi bentuk pelampiasan emosi yang tidak sehat.

2. Setiap Hari Pasti Ada Saja yang Kamu Ributkan

Apakah kamu hampir selalu berdebat dengan seseorang setiap harinya baik dengan pasangan, teman kerja, atau bahkan orang asing?

Ini bisa menunjukkan bahwa kamu sedang membawa amarah dalam diri tidak disadari. Beberapa orang merasa "hidup" saat bertengkar, karena drama emosional memberi sensasi tersendiri.

Namun, kalau kamu sering meledak karena hal sepele, lalu menyesal setelahnya, itu ciri kamu marah tanpa sadar dan perlu segera diatasi.

Baca Juga: 10 Cara Efektif Redakan Marah dan Balikin Suasana Hati: Tim Sumbu Pendek, Kumpul!

3. Kamu Lebih Sering Mengumpat ketimbang Orang Lain

Memang, kadang mengumpat bisa menjadi pelepasan emosi, tapi kalau kamu melakukannya terus-menerus, apalagi di depan orang-orang yang tidak terbiasa mendengarnya, itu bisa dianggap sebagai perilaku agresif.