Motif ini sering dikenakan oleh pemimpin dengan harapan dapat membawa kesejahteraan bagi rakyatnya.
Corak Lurik Dringin.
Motif ini mencerminkan kesederhanaan dan kerendahan hati, dengan harapan pemakainya dapat beradaptasi dan membaur dengan masyarakat sekitar.
Kain lurik bukan sekadar kain, tetapi representasi nilai-nilai budaya yang sarat makna.
Melalui pola dan warnanya, lurik menjadi media untuk menyampaikan pesan dan harapan, sekaligus menjadi bagian penting dari tradisi dan kehidupan masyarakat Solo dan Yogyakarta.
Keberlanjutan nilai-nilai ini menjadikan lurik sebagai salah satu kekayaan budaya yang patut dilestarikan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal Humaniora