INDOZONE.ID – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) Kalbe memberikan edukasi cegah komplikasi pada diabetesi (penderita diabetes) seraya memperingati Hari Diabetes Sedunia yang mana merupakan salah satu komitmen keberlanjutan Kalbe dalam menciptakan pola hidup sehat.
Diabetes yang dibiarkan berlarut-larut dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan resiko komplikasi seperti jantung, stroke, gangguan pada pada mata, ginjal, hingga amputasi pada bagian tubuh tertentu.
“Orang-orang tahunya kalau kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke dan juga biasanya yang paling ditakuti adalah diamputasi kakinya. Kenapa diamputasi? Biasanya karena kadar gula yang tinggi akan merusak saraf-saraf di seluruh tubuh, jadi pas dengan slogan dari Hari Diabetes Sedunia tahun ini “Know your risk, Know your response”, bagaimana respon kita ketika kita mengalami diabetes ,” ujar Healthcare Communicator Kalbe Nutritionals, dr. Adeline Devita, AIFO-K, dalam live Instagram @ptkalbefarmatbk.
“Misalnya amputasi pada area kaki, ini terjadi ketika kita sedang jalan, kesandung, terluka, tapi kita tidak merasakan apa-apa karena kerusakan saraf, lukanya lama sembuh dan tidak bisa sembuh, ini bisa menyebabkan kaki harus diamputasi, sehingga penyakit diabetes ini disebut mother of disease atau ibu dari segala penyakit,” tambahnya.
Baca Juga: Pekerja Kantoran Merapat, Ini 3 Tips Mudah Atasi Low Back Pain Biar Gak Ganggu Kerjaan
Setiap tahun, Hari Diabetes Sedunia yang berlangsung dengan tujuan untuk meningkatkan kewaspadaan global terhadap resiko penyakit diabetes.
Pada tahun 2023, fokus kampanye dari Hari Diabetes Sedunia adalah bagaimana menunda atau mencegah terjadinya penyakit diabetes melitus, khususnya tipe 2 serta komplikasi yang terkait dengan diabetes.
“Diabetes yang diketahui ada 2, diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, namun ada juga diabetes gestasional yang dialami selama masa kehamilan. Diabetes tipe 1 biasanya terjadi sejak lahir, karena kerusakan dari organ pankreas. Jadi, di tubuh kita ada organ yang menghasilkan hormone insulin, untuk produksi insulin ini sudah rusak. Sedangkan tipe 2, insulinnya ada, tetapi kerjanya tidak optimal, atau jumlahnya yang tidak mencukupi untuk memasukkan zat-zat gizi atau nutrisi ke dalam sel-sel dalam tubuh, Ini biasanya terjadi karena lifestyle,” papar dr. Adeline.
Dr. Adeline mengatakan, 70 - 80% diabetes saat ini disebabkan karena pola hidup yg tidak sehat. Mengonsumsi makanan cepat saji, minuman kekinian yang mengandung banyak gula, atau mengonsumsi hidden sugar seperti nasi dalam jumlah yang banyak.
Baca Juga: Benarkah Terpapar Sinar Matahari saat Bekerja Bisa Menyebabkan Kematian? Ini Jawabannya!
Selain itu, kurangnya beraktifitas fisik juga dapat menimbulkan ketidakseimbangan dari metabolisme tubuh yang bisa memicu diabetes melitus.
“Diabetes mungkin tidak dapat disembuhkan, tapi para diabetesi dapat mengurangi komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup dengan cara mengontrol gula darah. Mengontrolnya dengan 5 pilar dari penata laksanaan diabetes, yaitu sering mengikuti edukasi diabetes sehingga dapat info terbaru dan tips mudah untuk cegah komplikasi, kedua adalah olahraga yang dilakukan secara rutin dan teratur, ketiga mengatur pola makan, keempat adalah pengobatan farmakologi dan terakhir adalah pemantauan gula darah harian,” jelas dr. Adeline.
Dr. Adeline menjelaskan, pengecekan gula darah harian memegang peranan penting untuk melihat terjadinya komplikasi, sehingga penting untuk bisa mencatat secara rutin dari kurva gula darah harian.
Pengecekan dapat dilakukan sebelum makan, sebelum snacking, sebelum dan sesudah olahraga, sebelum tidur atau adanya perubahan rutinitas.
“Kalbe memiliki ekosistem diabetes yang disebut Diabetes Total Solution (DTS) yang mana fokus dari hulu sampai ke hilir difasilitasi. Ekosistem ini merupakan kolaborasi empat unit bisnis utama Kalbe di bidang diabetes, mulai dari obat resep anti diabetes dan komplikasinya, nutrisi khusus pasien diabetes Diabetasol, alat cek gula darah mandiri Elvasense, serta platform digital KlikDiabetes,” ujar Apt, Ruth Unesti, Brand Representative KlikDiabetes.
“Penderita diabetes saat ini bukan lagi orang tua, namun sudah shifting ke umur 25 tahun karena pola hidup, pola makan dan olahraga. Jika tadi dokter Adeline menyebutkan pengecekan gula darah harian merupakan salah satu yang penting, KlikDiabetes dapat menjadi pendamping total gula harian yang kita konsumsi, dimana tujuannya dapat membantu mencegah diabetes dan mendampingi diabetesi agar dapat maintain komplikasi yang lebih parah,” tambah Ruth.
Indonesia yang masuk ke dalam top 5 dengan populasi diabetes tertinggi di dunia harus lebih aware, lebih melek terhadap pencegahan dan pengendalian kadar gula darah di dalam tubuh agar terhindar dari diabetes melitus khususnya tipe 2 serta komplikasinya.
Di peringatan Hari Diabetes Sedunia, dengan mengikuti edukasi dari Instagram Live @ptkalbefarmatbk ini, harapannya dapat meningkatkan lagi pencegahan dan kesadaran akan diabetes dan komplikasinya, tutup dr. Adel.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release