Niat Hilangin Kulit Bergelambir, Perut Wanita Ini Malah Membusuk dan Bau karena Sedot Lemak Gagal

Ilustrasi perut bergelambir

INDOZONE.ID - Seorang wanita bernama Rowah Kaddour, mengalami nasib tragis, karena operasi pengencangan perutnya gagal. Akibatnya, terjadi infeksi hingga luka operasinya membusuk.

Tidak hanya operasi pengencangan perut, Rowah juga melakukan tindakan sedot lemak di bagian perut dan pahanya pada 14 Maret 2019 silam.

Tindakan itu dilakukannya karena kulitnya kendur dan bergelambir setelah kehilangan banyak berat badan.

Dirujuk ke Rumah Sakit

Ilustrasi operasi caesar

Kejadian bermula saat Rowah disarankan oleh dokter umumnya untuk operasi di Rumah Sakit Swasta Sydney di Ashfield, Australia. Di rumah sakit ini, Rowah ditangani oleh dr Amjadi, seorang spesialis bedah plastik dan dokter gigi.

Rowah pun menjalani operasi pengencangan perut dan sedot lemak yang dilakukan oleh dr Amjadi pada 14 Maret. Namun beberapa hari setelah pulang dari operasi, kondisi kesehatan Rowah malah menurun.

Tepat pada 23 Maret, Rowah dilarikan ke rumah sakit lain karena luka bekas operasi di perut Rowah membusuk

Salah seorang teman yang juga perawat di rumah sakit tempat Rowah melakukan sedot lemak, prihatin dengan kondisi yang dialami Rowah. Apalagi infeksi luka tersebut menimbulkan bau tak sedap.

Temannya itu sebenarnya sempat memberitahu dr Amjadi bahwa Rowah menderita septik dan harus dipindahkan ke rumah sakit lain.

Baca Juga: Nasib Tragis Wanita Kena Serangan Jantung Usai Operasi Payudara, Niat Memperbesar Malah Meregang Nyawa

Catatan dari rumah sakit juga menunjukkan bahwa Rowah merasa sangat kesakitan, dan butuh obat penghilang rasa sakit.

Gambar dari tim medis menunjukkan bahwa tingkat infeksi yang dialami Rowah cukup parah. Pasalnya, kulitnya sampai menghitam, rusak, hingga mengeluarkan nanah di sejumlah bagian.

Rowah mengklaim, kegagalan operasi pengencangan perut dan sedot lemak tersebut membuatnya mengalami trauma psikologis, karena ada cacat di tubuhnya.

Setelah itu, Rowah dipindahkan ke Rumah Sakit Auburn. Namun karena tidak ada tempat tidur yang tersedia, dia akhirnya ditempatkan di unit gawat darurat.

Saat di rumah sakit inilah, Rowah merasa putus asa dan berharap dirinya meninggal di meja operasi, ketimbang harus mengalami infeksi hingga muncul luka yang membusuk.

"Saya berharap saya meninggal selama operasi, bukan ini," ujar Rowah, seperti dikutip dari ABC News, Rabu (22/11/2023).

Sehari kemudian, Rowah dipindahkan ke Rumah Sakit Wetmead dan menjalani beberapa operasi dalam waktu sebulan karena luka infeksinya tergolong parah.

Anehnya, Rowah malah nekat keluar dari rumah sakit tersebut dengan kondisi luka masih terbuka, karena mengalami gangguan mental.

Baca Juga: Kisah Tragis Emak-emak Tewas saat Operasi Penurunan Berat Badan karena Mau Kurus Instan

Tempuh Jalur Hukum

Kondisi perut Rowah Kaddour yang membusuk setelah operasi pengencangan dan sedot lemak gagal

Tak terima dengan kondisi tubuhnya, Rowah pun menempuh jalur hukum terhadap dokter dan rumah sakit tempat dirinya melakukan operasi. Dia menggugat Rumah Sakit Swasta Sydney dan dr Amjadi di Mahkamah Agung NSW.

Rowah menuding dr Amjadi dan Rumah Sakit Swasta Sydney tidak menjelaskan risiko dari operasi pengencangan perut dan sedot lemak yang dilakukannya. Dia juga menuding dokter tidak mengetahui adanya infeksi parah yang dialaminya.

Selan itu, Rowah juga menuduh dokter bedah dan pihak rumah sakit melakukan pelanggaran tugas perawatan, kegagalan meresepkan antibiotik, hingga kegagalan meresepkan pereda nyeri.

Namun, Rumah Sakit Swasta Sydney dan dr Amjadi yang menangani Rowah menyangkal tudingan melanggar kewajiban perawatan.

Singkat cerita, seiring berjalannya waktu, luka infeksi di tubuh Rowah dikabarkan kian membaik.