Kategori Berita
Media Network
Selasa, 28 NOVEMBER 2023 • 06:20 WIB

Wabah Pneumonia Misterius Muncul di China, Ini Hal-hal yang Kamu Harus Tau!

Ilustrasi pneumonia di China.
INDOZONE.ID - Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan adanya peningkatan penyakit pernapasan pada Senin (13/11) lalu.

Sehari sebelumnya, Program Pemantauan Penyakit yang Muncul (ProMED), sebuah sistem pengawasan yang melakukan pelaporan global tentang wabah penyakit menular, juga melaporkan adanya klaster pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak di utara China, tepatnya di Beijing dan Kota Liaoning.

Laporan ini mengundang perasaan déjà vu di seluruh dunia. Sebab, sebelumnya ProMED lah yang juga melaporkan munculnya wabah misterius di Wuhan, China pada akhir 2019, yang kemudian dikenal sebagai Covid-19.  

Berikut adalah beberapa informasi yang kami rangkum tentang wabah pneumonia misterius di China, yang kamu harus tahu.

1. Wabah Pneumonia Misterius Serang Anak sampai Rumah Sakit Penuh

Merebaknya wabah misterius ini membuat rumah sakit-rumah sakit di China penuh. Sementara itu, dari laporan ProMED, wabah ini hanya menyebar di antara anak-anak.

Meski belum adalaporan apakah penyakit pernafasan ini bisa membahayakan nyawa atau menimbulkan penyakit yang lebih parah, namun yang pasti wabah ini telah membuat rumah sakit di Beijing kewalahan.

Baca Juga: Penyakit Pneumonia Aneh Pada Anak Merebak di China, WHO Lakukan Investigasi

Salah satu rumah sakit bahkan melaporkan, bahwa pasien harus menunggu selama 24 jam untuk unit gawat darurat anak.

Al Jazeera melaporkan, salah satu rumah sakit utama di Beijing mengungkapkan bahwa mereka kedatangan rata-rata sekitar 1.200 pasien masuk ke ruang gawat darurat mereka dalam sehari.

2. Lokasi Merebaknya Wabah Pneumonia

Wabah ini paling banyak menyerang anak-anak di wilayah timur laut Tiongkok, dengan Beijing dan Liaoning menjadi dua pusat utama.

Karena kondisi ini, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) meminta China untuk memberikan informasi selengkap-lengkapnya terkait wabah ini.

Ilustrasi pneumonia di China.

Selain itu, badan kesehatan PBB ini pun mendesak masyarakat China untuk mengambil berbagai tindakan untuk mengurangi penularan.

3. Wabah Paling Banyak Menyerang Anak-anak

Wabah pneumonia ini menyerang segala usia, namun paling banyak yang terdampak adalah anak-anak. Selain itu, pasien anak-anak juga lah yang memadati rumah sakit-rumah sakit di Tiongkok.

Karena kondisi ini, sekolah-sekolah di Beijing lantas mengambil keputusan untuk membubarkan kelas, apabila ada salah satu siswanya yang sakit.

ilustrasi pneumonia di China.

Setelah itu, sekolah meliburkan seluruh anak didiknya selama seminggu. Upaya ini dilakukan untuk mencegah penularan kepada siswa lainnya.

4. Lansia dan Wanita Hamil Diduga Paling Rentan

Sementara itu, dengan mayoritas penderita adalah anak-anak, menunjukkan bahwa orang yang lebih tua mungkin memiliki beberapa kekebalan terhadap patogen yang menyebar dengan cepat.

Ini kemungkinan besar berarti vaksin yang sudah ada akan membantu melindungi individu dari penyakit. Namun, selain anak-anak, lansia dan wanita hamil juga mungkin rentan terhadap wabah ini.

5. Dikaitkan dengan Influenza dan Patogen Lain

Otoritas Kesehatan China mengaitkan peningkatan kejadian penyakit pernapasan ini dengan peredaran patogen yang sudah dikenal seperti influenza, mycoplasma pneumoniae, respiratory syncytial virus (RSV), dan SARS-CoV-2 (virus penyebab COVID-19). Sebab, sejauh ini tidak ada penyakit baru yang diidentifikasi.

Meski begitu, WHO tetap meminta China untuk menyingkap lebih banyak data terkait penyakit ini.

Menurut WHO, mycoplasma pneumoniae, infeksi bakteri umum yang biasanya mempengaruhi anak-anak muda, kemungkinan besar adalah penyebab utama yang memengaruhi sebagian besar pasien di bawah usia 18 tahun.

6. Wabah Diduga Terjadi Akibat Pencabutan Pembatasan Covid-19

Otoritas Kesehatan dan banyak ahli kesehatan di China mengaitkan wabah ini dengan pencabutan pembatasan Covid-19. Kejadiannya mirip dengan gelombang keluar lockdown yang terjadi di negara lain.

China mungkin membayar ‘utang kekebalan’ setelah lockdown ketat dan berkepanjangan mereka.

"Yang harusnya secara drastis mengurangi peredaran penyakit pernapasan dan karena itu menurunkan kekebalan terhadap penyakit endemik," tulis Direktur Genetic Institute University College London Francois Belloux mengutip Indian Express, Senin (27/11/2023).

Selain itu, awal musim dingin juga diduga menjadi penyebab lain merebakya wabah penyakit pernafasan ini di kalangan anak-anak.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Komplikasi dari Cacar Monyet, Ini Dia Gejala Pneumonia yang Perlu Diketahui

Karena ini, Otoritas Kesehatan China pun mengimbau warganya untuk lebih berhati-hati dengan penyakit ini, lantaran mulai akhir pekan ini suhu udara akan semakin dingin.

7. Bagaimana Pemerintah China Menangani Wabah Ini?

Meskipun belum kembali menerapkan pembatasan Covid-19 sepenuhnya, otoritas China telah meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan.

WHO, dalam sebuah pernyataan, juga memberikan rekomendasi seperti berikut: menjaga jarak dari orang yang sakit; tinggal di rumah saat sakit; melakukan tes dan perawatan medis sesuai kebutuhan; mengenakan masker sesuai; memastikan ventilasi yang baik; dan mencuci tangan secara teratur.

8. Cara Masyarakat China Menghadapi Wabah Ini

Sebagian besar warga China nampaknya tidak terlalu khawatir dengan wabah pneumonia misterius ini. Meski begitu, para orangtua tetap menginginkan agar badai wabah ini segera berlalu, karena mereka ingin melanjutkan kehidupan mereka seperti biasa.

Sementara sebagai antisipasi, masyarakat menggunakan masker dan mengambil langkah-langkah pencegahan dasar untuk pengangan wabah.

9. Ketidakpastian Kapan Wabah Pneumonia Misterius Akan Berakhir

Tidak ada informasi spesifik yang menjelaskan, apakah situasi ini akan membaik dalam waktu dekat atau tidak. Namun, setidaknya sampai saat ini penyebaran masih cukup terkendali.

Meskipun lockdown penuh belum diberlakukan, China telah meningkatkan pengujian dan pengawasan. Dengan pengalaman pandemi beberapa tahun yang lalu, otoritas China kemungkinan akan sangat berhati-hati.

Kemudian, bahkan jika wabah menyebar melampaui batas China, kemungkinan besar sudah ada vaksin dan obat yang siap digunakan untuk melawan wabah. Sebagai contoh, pneumonia mycoplasma dapat diobati dengan antibiotik Azithromycin.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Wabah Pneumonia Misterius Muncul di China, Ini Hal-hal yang Kamu Harus Tau!

Link berhasil disalin!